tvOnenews.com - Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa atau UEFA mengumumkan akan mengembalikan seluruh dana tiket bagi suporter Liverpool yang gagal masuk ke dalam Stade de France.
Ratusan penggemar Liverpool gagal meyaksikan laga final Liga Champions kontra Real Madrid pada Mei 2022 lalu. Bahkan waktu kick-off sempat mengalami penundaan akibat suporter yang memiliki tiket sah tidak dapat masuk ke stadion.
Suporter pun mengalami berbagai penyerangan dari pihak berwajib bahkan terkena semprotan gas air mata.
Penyelidikan pun dilakukan guna melihat siapa yang paling bertanggung jawab atas insiden itu. Penyelidikan independen pun menetapkan UEFA memikul tanggung jawab utama atas kegagalan keselamatan suporter.
UEFA telah meminta maaf dan berencana untuk mengganti dana bagi seluruh suporter yang terkena dampak atas kejadian tersebut.
"UEFA akan menerapkan skema pengembalian yang khusus untuk para penggemar yang paling terpengaruh saat masuk ke Stade de France pada 28 Mei 2022," tulis pernyataan UEFA dilansir dari laman Mirror.
Pengembalian dana tersebut ditujukan bagi pemilik tiket yang tidak dapat memasuki stadion serta penggemar yang memiliki tiket di gerbang tertentu.
"Akhirnya, UEFA akan menawarkan pengembalian uang kepada semua penggemar yang memiliki tiket aksesibilitas bersama dengan orang-orang yang menemani mereka," lanjut pernyataan tersebut.
Total ada 19.618 suporter yang akan mendapatkan penggantian dana. Dana akan diberikan pada Liverpool yang kemudian akan diteruskan pada para penggemar.
Laporan menyebut penggemar Real Madrid dan pendukung lain akan menerima pengembalian dana. Namun pengembalian dana akan dilakukan oleh UEFA secara langsung.
Sementara itu Sekretaris Jenderal UEFA Theodore Theodoridis mengakui pihaknya telah lalai ketika menggelar final tersebut.
"Kami mengakui pengalaman negatif pada suporter pada hari itu dan dengan skema ini kami akan mengembalikan uang suporter yang telah membeli tiket dan yang paling terpengaruh oleh kesulitan mengakses stadion," kata Theodoridis.
UEFA sempat menyalahkan penggemar Liverpool karena tiket palsu yang beredar. Namun penyelidikan independen bersikeras memperjuangkannya berkat suporter yang mendukung mereka.
Di sisi lain, suporter turut mengeluhkan tindakan anarkis dari pihak pengamanan. Tak sedikit polisi menggunakan kekerasan dan banyak suporter diserang dan dirampok oleh geng lokal di luar stadion.
(hfp)
Load more