"Tidak (menyesal), saya telah melakukan hal yang mungkin bisa hanya satu kali muncul dalam seumur hidup, terakhir Manchester United (treble) tapi itu sudah lama tidak diraih (di Inggris)," kata Grealish dari laman Birmingham World.
Untuk itu, dia, bersama ribuan suporter Manchester City, menikmati masa-masa indah karena ini sesuatu yang sulit didapatkan oleh sebuah klub.
Mengingat Manchester United meraih treble di bawah kepemimpinan Sir Alex Fergusson pada musim 1998/1999 atau sudah 24 tahun lalu.
"Kenapa tidak merayakan seperti itu, semua orang bersamaku. Saya tidak merayakan itu sendirian, saya bersama seluruh tim bersenang-senang selama tiga hari tiga malam, saya memiliki akhir pekan terbaik dalam hidup saya," kata Grealish.
Grealish sadar kelakuan yang dilakukannya selama perayaan kemenangan Manchester City berlebihan. Namun rekan-rekan dalam tim menjaganya dengan baik dan paling tidak, Grealish tidak membuat masalah besar yang merugikan tim.
"Apapun yang anda lakukan dalam hidup, akan selalu ada orang yang mengkritik anda dan itu adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan," kata Grealish.
Setelah perayaan tersibuknya, Grealish pun membela tim nasional Inggris dan bermain melawan Malta dan Makademia Utara. Dia pun mengaku masih banyak yang mengkhawatirkannya karena dampak perayaan itu.
Load more