Namun pada musim kedua kepulangannya ke Manchester, Cristiano Ronaldo menemukan pelatih anyar MU, Erik ten Hag tidak memberi banyak kesempatan ia main. Ketegangan memuncak ketika Ronaldo masuk ke ruang ganti sebelum pertandingan dengan Tottenham Hotspur selesai.
Ten Hag kemudian menghukum CR dengan menurunkan sang superstar ke tim MU junior. Pelatih asal Belanda pun tidak menyertakan Si Nomor 7 dalam squad Iblis Merah untuk pertandingan dengan Chelsea di Liga Inggris.
The Sun melanjutkan informasi ketertarikan Napoli pada Ronaldo. Spekulasi muncul lantaran wartawan spesialis pemerhati berita transfer pemain, Fabrizio Romano menyatakan, CR tetap ingin berkarier di Eropa sehingga menampik tawaran dari Arab Saudi dan Amerika Serikat.
“Prioritas Cristiano Ronaldo ialah melanjutkan kariernya di Europa. Ia pernah didekati klub Arab Saudi tapi ia ingin terus main di Eropa. Sekarang tak ada beda,” tulis Romano.
Tentang pertikaian CR dan Ten Hag, mantan kapten Manchester United, Rio Ferdinand turut bersuara. Rio yang pernah bermitra dengan Ronaldo menyalahkan Ten Hag kendati tidak membenarkan sikap bintang asal Portugal saat meninggalkan lapangan.
Rio Ferdinand mencontohkan sikap pelatih paling sukses dalam sejarah MU, Sir Alex Ferguson. "Sebelum setiap pertandingan, Sir Alex Ferguson akan menjelaskan bagaimana rencananya. Ia akan bicara, ‘Dengar, kami tidak akan main dalam dua laga, tapi ada pertandingan ketiga dan kamu harus siap.’”
"Dengan penjelasan seperti itu, pemain tidak marah saat tidak main karena ia tahu punya kesempatan lain. Seorang manajer harus melihat bingkai yang lebih besar sehingga tidak ada kemarahan, emosi, atau kejutan,” ujar Rio Ferdinand yang kini bekerja sebagai pengamat di televisi. (raw)
Load more