tvOnenews.com - FIFA tengah mempersiapkan sanksi untuk diberikan pada Indonesia sebagai imbas dibatalkannya Piala Dunia U-20 Indonesia.
Namun pada Februari 2022 lalu, FIFA telah lebih dahulu memberikan sanksi bagi dua negara Afrika, Kenya dan Zimbabwe.
Kenya membubarkan Federasi Sepak Bola Kenya karena dugaan penyelewengan dana dan menunjuk komite sementara pada November lalu.
Namun, kasus berbeda justru terjadi pada Zimbabwe yang dibekukan dengan alasan intervensi pemerintah. Pemerintah Zimbabwe melalui Komisi Olahraga dan Rekreasi (SRC)Zimbabwe membekukan dewan Federasi Sepak Bola Zimbabwe (ZIFA).
Alasan intervensi pemerintah itu karena pelecehan seksual yang terjadi pada wasit perempuan oleh staf teknis.
FIFA sebenarnya memberikan batas waktu hingga awal Januari untuk melepaskan pembekuan yang dilakukan SRC Zimbabwe pada ZIFA.
Akibat tuntutan tidak dipenuhi, Timnas Zimbabwe tidak diizinkan untuk bermain di Piala Afrika. SRC mempertanyakan sikap FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CaF) dalam penanganan pelanggaran serius yang dilakukan ZIFA.
"Tampaknya FIFA dibatasi oleh ketentuan undang-undangnya sendiri untuk melindungi pemangsa seksual, penipu dan koruptor yang tidak diragukan lagi memimpin administrasi sepak bola Zimbabwe," ungkap perwakilan SRC seperti dilansir dari laman BBC.
Menurut perwakilan SRC, FIFA melindungi ZIFA dan menutup mata soal kasus pelecehan seksual.
"Adalah fakta bahwa beberapa administator ini menghadapi tuduhan pelecehan seksual, penipuan, penyuapan, dan korupsi di hadapan pengadilan Zimbabwe," lanjut pernyataan tersebut.
"Baik FIFA dan CaF sepenuhnya menyadari bahayanya kebiasaan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap wasit sepak bola perempuan di Zimbabwe," lanjut pernyataan SRC.
Selama kasus ini berjalan, tidak ada perhatian yang diberikan FIFA dan CaF. Sehingga SRC tetap teguh untuk menangguhkan ZIFA.
(hfp)
Load more