tvOnenews.com - Dewan Konstitusi menemukan aturan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) yang melarang adanya tanda atau pakaian apapun yang menunjukkan identitas politik, agama dan organisasi selama pertandingan.
Keputusan itu pun dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Administrasi Prancis yang memastikan penggunaan hijab adalah wujud identitas agama yang dilarang oleh Pemerintah Prancis.
"Federasi olahraga tugasnya memastikan fungsi pelayanan publik berjalan dengan baik, dapat memaksakan adanya persyaratan netralitas pada pemain mereka dana kompetisi dan acara olahraga untuk menjamin kelancaran pertandingan dari setiap bentrokan atau konfrontasi," tulis pernyataan Dewan Konsitusi.
Dewan Konstitusi menyetujui larangan dari FFF dimana tanda atau pakaian apapun yang menunjukan identitas politik, filosofis, agama dan persatuan selama pertandingan sebagai sesuatu yang pantas.
Hal ini pun menimbulkan respon termasuk dari komunitas pesepak bola wanita yang disebut dengan "Hijabeuses".
Pengacara Hijabeuses, Marion Ogier mengakui keptuusan tersebut mengganggu kebebasan berekspresi dan menyalahgunakan preseden hukum selama 30 tahun.
Load more