tvOnenews.com - FIFA menghentikan konferensi pers usai laga Maroko kontra Jerman, Senin (24/7/2023) kemarin.
Penghentian itu dilakukan setelah wartawan yang disinyalir dari BBC World Service, mengajukan pertanyaan pada kapten timnas Maroko, Ghizlane Chebbak soal LGBT.
"Kami tahu bahwa pernikahan gay adalah ilegal. Apakah ada pemain gay di dalam tim? Bagaimana rasanya jadi mereka?" tanya oknum wartawan tersebut dari laman Daily Mail.
Perwakilan FIFA kemudian menutup pertanyaan itu dan menyelesaikan konferensi pers. Pihak FIFA menyesali pertanyaan wartawan yang seharusnya berhubungan dengan sepak bola.
"Maaf ini adalah pertanyaan yang sangat politis, jadi kami hanya akan membahas pertanyaan yang berkaitan dengan sepak bola," kata pihak FIFA.
Maroko sebagai negara mayoritas muslim memang melarang hubungan sesama jenis. Bahkan homoseksual bisa dihukum sampai lima tahun penjara.
BBC kemudian angkat suara soal pertanyaan tersebut. Mereka meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh wartawan mereka.
"Kami meminta maaf, ini adalah pertanyaan yang sangat politis, jadi kami hanya akan membahas pertanyaan yang berkaitan dengan sepak bola," ucap pernyataan BBC.
Chebbak sempat menepis pertanyaan itu sebelum FIFA menutup konferensi pers itu. Dampak dari pernyataan yang tak sempat dijawab itu kemudian menarik perhatian media Maroko.
Bahkan wartawan The Athletic, Steph Yang angkat suara dengan mengecam pertanyaan yang bisa saja membahayakan keselamatan para pemain. Steph Yang juga ada di tempat ketika wartawan itu melempar pertanyaan.
"Seorang reporter disini bertanya langsung apakah ada pemain gay di tim Maroko, mengingat hubungan sesama jenis adalah ilegal di Maroko," kata Steph Yang.
Steph Yang mengakui wartawan tidak melihat kondisi keselamatan pemain. Apapun jawaban yang dilontarkan oleh pemain tentu akan menjadi ramai.
"Dari perspektif pengurangan dampak buruk, ini bukan pertanyaan yang tepat untuk pemain dan akan membahayakan pemain itu sendiri," kata Steph Yang.
"Kita harus berhati-hati agar pertanyaan kita yang tidak menyebabkan kerugian lebih lanjut bagi mereka yang terkena dampak politik itu," kata Steph Yang.
Maroko menjadi negara muslim pertama yang lolos ke turnamen sepak bola wanita tertinggi di dunia ini.
Wartawan muslim CBC asal Kanada, Shireen Ahmed mengakui apa yang dilakukan reporter itu keluar garis.
"Pertanyaan itu tidak seharusnya diajukan pada kapten dan pelatih. Pertanyaan itu diabaikan oleh media officer FIFA yang menjadi moderator tetapi seharusnya tidak ditanyakan," kata Shireen Ahmed.
Maroko memulai perjuangan mereka dengan dikalahkan Jerman dengan skor 0-6. Atas hasil tersebut, Maroko berada di dasar klasemen Grup H dengan 0 poin.
(hfp)
Load more