Vietnam Luntang Lantung di Korea Selatan, Ngaku Patungan Ternyata Tak Dapat Fasilitas Mumpuni dari Korea

tvOnenews.com - Tim nasional Vietnam akan menjajal Korea Selatan di laga uji coba internasional di Suwon World Cup Stadium pada Selasa (17/10/2023). 

Meski belum bermain, ternyata tim asuhan Philippe Troussier ini sudah mengalami kesulitan sejak belum menginjakkan kaki di Korea Selatan. 

Vietnam melakukan perjalanan dari China setelah menjalani dua laga uji coba kontra China dan Uzbekistan pada Senin (16/10/2023). 

Vietnam membutuhkan waktu 10 jam untuk tiba di Suwon. Meski sebagai tamu dari kenegaraan, namun pemain Vietnam tetap mengantre di Imigrasi layaknya penumpang biasa. 

Polemik kedatangan Vietnam ke Korea Selatan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Pihak Vietnam sebagai yang mengundang Korea Selatan menyebut pihak Federasi Korea Selatan akan menanggung biaya Vietnam selama di Korea Selatan. 

Pihak Vietnam pun hanya terbebani biaya perjalanan ke Korea Selatan saja. Dilansir dari laman The Thao 247, ternyata pihak Federasi Korea Selatan tak memberikan fasilitas layak untuk Vietnam. 

Dilaporkan Vietnam menginap di hotel bintang 3 yang tak memenuhi standar. Vietnam mengingap di kamar yang sempit tanpa adanya kolam renang dan ruang gym yang cukup kecil. 

Meski demikian, setibanya di Suwon tim langsung melakukan latihan untuk persiapan pertandingan. 

Pelatih Vietnam, Philippe Troussier. Dok. VFF

Sementara itu pelatih Vietnam, Philippe Troussier tak memikirkan soal terbatasnya fasilitas yang didapatkan oleh timnya selama di Korea Selatan. 

Dia hanya ingin fokus pada laga ini mengingat tujuan utama Vietnam adalah mengetahui sejauh mana kekuatan tim dari Korea Selatan. 

Menurutnya, Korea Selatan adalah lawan yang mumpuni mengingat kemajuan pesat dari tim asuhan Jurgen Klinsmann ini. 

"Partisipasi timnas Korea Selatan di Piala Dunia membuktikan mereka adalah tim kuat. Keterampilan para pemain meningkat di setiap tahun. Pemain muda pun terus bermunculan," kata Troussier. 

"Tujuan dari pertandingan ini adalah membuat tim terus berkembang sehingga mampu bersaing dengan tim kuat," tegas mantan pelatih Jepang ini. (hfp)