tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, disorot media internasional di tengah terancamnya posisi Jurgen Klinsmann sebagai arsitek tim Korea Selatan.
Posisi Jurgen Klinsmann sedang terancam seusai Timnas Korea Selatan gagal menjadi juara Piala Asia 2023.
Langkah Timnas Korea Selatan harus terhenti di babak semifinal karena kalah dari Yordania pada babak semifinal.
Taeguk Warriors dikalahkan Yordania dengan skor 0-2 pada pertandingan yang berlangsung di Ahmed bin Ali Stadium, Selasa (6/2).
Kegagalan ini membuat Son Heung-min dan kawan-kawan harus mengubur mimpi gagal menjadi juara Piala Asia sejak 60 tahun lalu.
Kondisi ini membuat banyak pihak di Korea Selatan menyoroti kinerja Klinsmann sebagai pelatih.
Pasalnya, dia dianggap gagal membawa Korea Selatan tampil apik sepanjang turnamen.
Media asal Amerika Serikat, ESPN menerbitkan sebuah artikel terkait nasib Klinsmann di Timnas Korea Selatan.
Jurgen Klinsmann. Foto: ANTARA/AFP/GIUSEPPE CACACE/GIUSEPPE CACACE
Setelah kalah dari Yordania, dia sempat menyatakan tidak akan mundur dari posisi pelatih Timnas Korsel.
ESPN menulis bahwa Federasi Sepak Bola Korea (KFA) cenderung tidak senang memicu keributan soal pergantian pelatih
"Sejarah baru-baru ini menjadi pertanda baik bagi Klinsmann mengingat KFA bukanlah organisasi yang senang memicu," tulis ESPN.
Mereka menambahkan, bahwa dalam 10 tahun terakhir, satu-satunya pelatih yang dipecat oleh KFA adalah Uli Stielike.
Pemecatan Uli Stielike dilakukan KFA setelah Korea Selatan menelan kekalahan dari Qatar pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
Kekalahan ini membuat peluang Korsel untuk lolos ke Piala Dunia 2018 menjadi berat.
"Dalam sepuluh tahun terakhir, hanya Uli Stielike yang langsung dipecat," tambahnya.
KFA biasanya akan membiarkan seorang pelatih menghabiskan kontraknya daripada dipecat.
Hal ini dilakukan kepada dua mantan pelatih Paulo Bento dan Shin Tae-yong kini menangani Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong tidak diperpanjang kontraknya setelah Korea gagal melaju dari babak grup di Piala Dunia 2018.
Sementara Paulo Bento tidak dilanjutkan masa kontraknya setelah gagal melaju dari babak 16 besar Piala Dunia 2022.
"Sebaliknya, modus operandi KFA adalah membiarkan pelatih mereka menghabiskan kontraknya dan kemudian memilih untuk tidak memperpanjang kontrak seperti yang terjadi pada pendahulu Klinsmann, Paulo Bento dan Shin Tae-Yong," tulis ESPN.
Klinsmann memang mendapat kritikan pedas dari publik Korea karena beberapa kebijakan anehnya.
Pelatih asal Jerman ini memutuskan untuk tidak bekerja di Korea Selatan dan gagal memaksimalkan pemain bintang seperti Son Heung-min, Hwang Hee-Chan, dan Lee Kang-In. (fan)
Load more