tvOnenews.com - Legenda Ajax Amsterdam keturunan Maluku, Simon Tahamata menyampaikan salam perpisahan kepada suporter jelang laga kandang kontra Utrecht di Johan Cruyff Arena, Minggu (3/3).
Simon resmi meletakkan jabatan sebagai pelatih muda Ajax pada 1 Maret untuk bergabung dengan Deutsche Football Academy di Berlin.
Berkat jasa-jasanya, baik sebagai pelatih maupun pelatih, suporter Ajax memberikan apresiasi dengan membentangkan spanduk.
Menariknya, spanduk tersebut ditulis dengan bahasa Indonesia, yakni "Oom Simon Terima Kasih."
Penghormatan suporter Ajax kepada Simon bukan tanpa alasan karena memiliki jasa yang cukup besar.
Pemain kelahiran Vught, Belanda pada 26 Mei 1956 ini pernah menjadi bagian dari skuad Ajax pada era 1970-an.
Gelar KNVB Cup pernah dipersembahkan Simon untuk tim berjuluk de Godenzonen tersebut.
Selepas menjadi pemain pada 1996, dia memutuskan untuk pelatih di Standard Liege.
Setelah menjadi pelatih di beberapa negara, Simon memutuskan untuk menjadi pelatih muda Ajax dari 2004 hingga 2009.
Jeda selama lima tahun, Simon kemudian menjadi pelatih tim muda Ajax dari 2014 hingga 2024. (fan)
Load more