Venesia, tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes, mendapatkan saran penting dari sosok yang pernah menghadirkan mimpi buruk kepada Lionel Messi.
Sang bek tengah berusia 24 tahun kini tengah bersiap untuk menyongsong musim baru bersama klubnya, Venezia.
Idzes berhasil membantu tim berjuluk Gli Arancioneroverdi tersebut untuk mendapatkan tiket promosi ke kasta tertinggi Liga Italia alias Serie A pada akhir musim lalu.
Pemain Timnas Indonesia itu merupakan sosok penting untuk Venezia pada musim lalu, meski baru melakoni semusim di kancah sepak bola Italia.
Idzes bermain 30 kali di musim lalu dengan berhasil mencetak tiga gol di Serie B, dan musim ini, dia diharapkan untuk menjadi andalan lagi bagi Venezia.
Pada musim 2024/2025 ini, Venezia mendapatkan pelatih baru setelah Paolo Vanoli menerima pinangan dari Torino pada musim panas ini.
Idzes berpeluang dibawa Vanoli ke Turin, namun untuk saat ini, belum ada indikasi kuat bahwa dia akan menyerang ke Torino pada bursa transfer musim panas ini.
Pada saat ini, sang bek tengah berusia 24 tahun sedang berupaya menyesuaikan diri bersama pelatih baru Venezia, Eusebio Di Francesco.
Di Francesco baru saja meninggalkan Frosinone di akhir musim lalu setelah gagal mempertahankan tim berjuluk Giallazzurri itu di Serie A.
Frosinone terdegradasi secara dramatis di akhir musim lalu, namun Di Francesco mengatakan bahwa mereka tidak pantas untuk itu.
"Saya berterima kasih kepada Frosinone. Anak-anak dan fans yang luar biasa yang membuat saya merasa bahwa saya adalah salah satu dari mereka pada tahun yangt tidak beruntung," kata Di Francesco dalam konferensi pers perkenalan dirinya, dilansir dari Football-Italia.
"Saya tidak berusaha mencari alibi, namun kami tidak pantas untuk didegradasi dan saya harap Frosinone bisa segera kembali ke Serie A dalam waktu dekat," tandasnya.
Perihal jabatan barunya, Di Francesco menyampaikan kepada para pemain Venezia, termasuk Jay Idzes, untuk menghormati diri sendiri dan seragam yang dikenakan.
"Ini adalah klub kecil, namun besar dalam hal organisasi. Saya sudah berjumpa dengan para pemain dan meminta mereka untuk tersedia bagi saya sebagai yang pertama, itu adalah hal fundamental," kata Di Francesco.
"Kami memerlukan keberanian, kegigihan, kami bisa meraihnya dengan kerja keras dan keadilan," sambungnya.
"Selama semusim, Anda akan melihat hal-hal yang tidak Anda sukai. Saya akan meminta kepada para pemain saya untuk menghormati diri sendiri dan untuk jersey yang akan mereka kenakan," tandas Di Francesco.
Sebagai informasi, Di Francesco merupakan mantan pelatih AS Roma. Dia menjabat ketika Giallorossi meraih kemenangan bersejarah atas Barcelona di perempat final Liga Champions 2017/2018 silam.
Pada saat itu, Roma asuhannya berhasil mengklaim kemenangan yang dramatis di Olimpico setelah kalah 1-4 di Camp Nou pada leg pertama.
Kemenangangan 3-0 di Olimpico pada leg kedua, yang diakhiri oleh tandukan Kostas Manolas membuat Lionel Messi termangu di akhir laga tersebut.
Sensational comeback ✅ Memorable celebration ✅
? Happy birthday, Kostas Manolas! @ASRomaEN | #UCL pic.twitter.com/haECjNnr1e— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 14, 2022
Barcelona tersingkir dan Roma melaju ke semifinal, yang akhirnya menjadi akhir perjalanan mereka karena kalah dengan agregat 6-7 dari Liverpool. (rda)
Load more