Pengakuannya itu hanya berisi terkait dakwaan penyuapan tetapi tidak pengaturan pertandingan dan membuat Son menyetujui kesepakatan itu serta dipulangkan setelah 10 bulan di penjara.
Son mengatakan bahwa ia terkejut bahwa CFA telah melarangnya karena pengaturan pertandingan.
Ia justru mengaku tidak pernah sekalipun melakukan pengaturan pertandingan dan otoritas China gagal memberikan bukti apa pun bahwa ia terlibat dalam skema pengaturan pertandingan.
Kendati begitu, ia mengakui pernah menerima 200.000 yuan dari rekan setimnya di Shandong, Jin Jing-dao, beberapa hari setelah pertandingan pada Januari 2023 yang menurut polisi telah diatur.
Son mengatakan ia tidak ingat persis mengapa Jin mengiriminya uang tersebut, tetapi bersikeras bahwa transaksi tersebut tidak dilakukan untuk alasan ilegal apa pun.
Ketika ditanya pada hari Kamis (12/9/2024) tentang pernyataan Son bahwa ia membuat pengakuan paksa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning mengatakan jika China adalah negara yang menjunjung tinggi aturan hukum.
"Pihak berwenang kehakiman di Tiongkok menangani kasus-kasus sesuai dengan hukum yang berlaku, dan sepenuhnya melindungi hak-hak dan kepentingan hukum orang yang bersangkutan," ujar Mao Ning dikutip dari Korea Times, Sabtu (14/9/2024).
Load more