Jakarta, tvOnenews.com - Klub Liga Italia, Inter Milan semakin kental beraroma Juventus usai Nerazzurri baru saja resmi mendatangkan mantan staf Bianconeri.
Dilansir dari laman resmi klub, Inter Milan resmi merekrut Giorgio Ricci, Chief Revenue Officer Juventus pada 2018-2022, untuk menjadi Chief Revenue Officer baru yang bertugas memperkuat finansial klub.
Ricci yang sempat pula menjabat sebagai Chief Commercial Officer Inter Milan pada 2012-2014 itu, disebut Inter memiliki pengalaman yang cukup untuk fokus mengeruk pendapatan komersial klub.
"Kami senang dengan kedatangan Giorgio Ricci ke manajemen Inter Milan sebagai Chief Revenue Officer, dia menjadi bagian integral dalam penguatan keuangan klub,”
“Ricci juga akan berkontribusi dalam membantu klub mencapai kesuksesan di dalam dan luar lapangan," ujar Presiden dan CEO Olahraga Inter Milan Giuseppe Marotta.
Menurut Inter Milan, Ricci memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia konsultasi, pemasaran, dan pengembangan pemasukan (revenue) untuk beberapa klub ternama Italia.
Sebelum bergabung dengan Inter Milan, dirinya juga mendirikan firma konsultan olahraga Alevit Consulting.
Di Inter Milan, Ricci mengisi kursi yang semula ditempati Luca Danovaro yang memilih meninggalkan Inter untuk mengejar kesempatan lain di luar klub.
Dengan kehadiran Giorgio Ricci, kubu Inter Milan pun makin kental dengan nuansa Juventus dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelum Giorgio Ricci, manajemen Inter Milan juga sudah beberapa kali mendatangkan mantan petinggi atau staf Juventus.
Bahkan Presiden Inter Milan saat ini, Giuseppe Marotta bahkan sempat jadi Direktur Olahraga Juventus pada 2010 hingga 2018.
Selain itu, Inter Milan juga sempat merekrut Antonio Conte yang merupakan mantan pelatih Juventus musim 2011 sampai 2014.
Inter Milan sendiri diketahui mengalami kesulitan keuangan setidak-tidaknya dalam dua tahun belakangan.
Pada Mei, media asal Amerika Serikat Bloomberg melaporkan bahwa Inter mengalami kerugian bersih sekitar 85 juta euro (sekitar Rp1,4 triliun) pada akhir masa fiskal 30 Juni 2023.
Pada tahun sebelumnya, Inter bahkan merugi 140 juta euro (berkisar Rp2,39 triliun).
Persoalan keuangan itu pula yang membuat perusahaan pemilik klub sebelumnya, Suning, menjual saham mayoritas Inter Milan ke perusahaan Amerika Serikat, Oaktree pada Mei.
Suning terpaksa memindahtangankan saham mayoritas mereka di Inter Milan karena tidak mampu melunasi pinjaman sebesar 395 juta euro kepada Oaktree.
(ant/sub)
Load more