Bandung, tvOnenews.com - Langkah Persib Bandung terhenti di fase grup AFC Champions League Two 2024-2025. Sang pelatih, Bojan Hodak kecewa dengan pertahanan timnya usai kalah 3-4 di tangan Zhejiang FC.
Maung Bandung menjamu wakil dari China dalam laga pamungkas grup F AFC Champions League Two 2024-2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (5/12/2024) malam.
Hasil negatif tersebut membuat Persib harus menjadi penghuni juru kunci grup F. Dalam laga ini, Persib sudah tertinggal tiga gol sejak babak pertama. Lalu satu gol lainnya lahir di babak kedua.
Tiga gol balasan sebenarnya lahir dari kaki Beckham Putra Nugraha, David da Silva dan Tyronne del Pino. Menurut sang pelatih, sebenarnya untuk daya dobrak, timnya sudah cukup baik, karena bisa mencetak tiga gol.
"Hasilnya buruk. Saya rasa secara penyerangan kami tampil cukup baik, kami memiliki banyak peluang dan bisa mencetak tiga gol. Jadi saya rasa untuk hal ini tidak perlu jadi pembahasan," kata Bojan dalam sesi jumpa pers di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (5/12/2024).
Bojan kecewa dengan cara bertahan timnya lantaran pemain tidak cukup solid meredam serangan. Franko Andrijasevic dan Jean Evrard Kouassi masing-masing mencetak brace pada pertandingan ini.
"Tetapi secara pertahanan ini sangat buruk. Kembali ada kesalahan individual yang dilakukan, dan ketika bermain di level ini, saat ada kesalahan individual maka tim lawan akan menghukumnya. Jadi ini menjadi perbedaan Liga 1 dengan ACL," jelasnya.
Persib sudah kecolongan saat laga baru berjalan 15 menit lewat sepakan Franko Andrijasevic. Beberapa menit berselang, Jean Evrard Kouassi yang berhasil mengobrak-abrik pertahanan Maung Bandung.
Bojan menilai anak asuhnya memang gugup dalam laga ini. Salah satu faktornya adalah karena pemain tidak cukup kuat mental bertanding di laga yang menentukan dan wajib meraih kemenangan untuk lolos ke babak 16 besar.
"Normal mereka terlihat gugup karena ini berpeluang untuk lolos ke babak yang berikutnya. Dan saya sudah katakan, sepuluh tahun kami tidak tampil di turnamen ini," tutur Bojan.
"Saat bermain di level ini, ada perbedaan kualitas, kualitas individual. Bisa dilihat, pemain nomor 11 dan 17 harganya separuh dari tim kami. Ketika kami melakukan kesalahan, mereka menghukumnya dan mereka pesepakbola kelas atas," tukas dia. (dwi/rda)
Load more