Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Almere City, Hedwiges Maduro, resmi dipecat setelah hanya menjabat selama setengah tahun di klub Belanda itu dan sempat dikritik oleh pemain Timnas Indonesia, Thom Haye.
Maduro telah resmi dipecat oleh Almere sebagaimana pengumuman pada Rabu (18/12/2024) kemarin, seiring dengan serangkaian hasil minor.
Maduro direkrut setelah menjadi asisten pelatih di Ajax Amsterdam selama semusim. Dia sebelumnya sempat menjadi asisten di Almere selama 2021 hingga 2023.
Namun, kali ini, periode melatihnya tidak sukses lantaran hanya meraih satu kemenangan 17 laga di musim ini, selagi menderita kekalahan 13 kali.
Almere City kini berada di dasar klasemen kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, dengan hanya meraih enam poin dari 16 pertandingan.
Mereka terancam terdegradasi setelah baru dipromosikan ke kasta tertinggi pada musim panas lalu.
Dalam kariernya, Maduro tak hanya menjadi pelatih, melainkan tumbuh sebagai pemain bersama Almere di level akademi.
Almere City FC neemt afscheid van hoofdtrainer Hedwiges Madurohttps://t.co/cEuGhA5knP— Almere City FC (@AlmereCityFC) December 18, 2024
Dia meninggalkan Almere untuk Ajax pada 1999 dan kemudian dipromosikan ke tim senior pada 2004. Mantan pemain yang aktif bermain sebagai gelandang bertahan tersebut juga pernah membela Valencia dan Sevilla dalam kariernya.
“Hedwiges, anak dari klub dan kami dengan sadar menunjuknya sebagai pelatih kepala pada musim panas lalu,” demikian kata manajer teknis Johan Hansma dalam situs resmi klub.
Hansma menuturkan bahwa Almere sebenarnya telah berusaha untuk memberikan waktu sebanyak mungkin untuk Maduro.
“Kami ingin memberikan waktu sebanyak mungkin untuknya berkembang bersama tim untuk mendapatkan performa yang lebih baik,” tambahnya.
“Kami mencoba mendukungnya sebaik mungkin, namun sayangnya itu tidak terlihat dalam performa dan poin. Itulah mengapa kami berhenti berkolaborasi dengannya setelah evaluasi pada pagi ini,” kata Hansma.
Sebelumnya, Maduro sempat mendegradasi pemain Timnas Indonesia, Thom Haye, ke bangku cadangan selama beberapa laga terakhir.
Maduro melihat Haye tidak cocok bermain untuk tim papan bawah yang jarang menguasai bola, namun sang gelandang berusia 29 tahun tak sepakat dengan itu.
“Saya tidak sepakat dengan penjelasan pelatih. Saya memainkan segalanya untuk NAC dan Heerenveen selama bertahun-tahun dan dalam kedua periode, saya merupakan salah satu pemain terbaik dalam hal merebut balik bola,” kata Haye dua pekan lalu, seperti dilansir dari media Belanda, NU.nl.
“Saya sejujurnya telah membuat transformasi selama beberapa tahun terakhir, jadi itu adalah hal yang mudah untuk menyalahkan saya karena itu,” tandasnya.
Karena situasinya tersebut, Haye sempat mengancam bakal pergi dari Almere City pada bursa transfer Januari mendatang.
“Segera setelah saya turun ke lapangan, saya melakukan yang saya bisa. Lebih daripada itu, kita harus menunggu dan melihat dalam beberapa pekan ke depan. Periode berikutnya yang akan menjawab,” katanya.
Kini, dengan kepergian Maduro, masa depan Haye bisa jadi berpengaruh di bursa transfer Januari mendatang. (rda)
Load more