Paris, Prancis - Paris Saint-Germain bersiap melawan Angers pada lanjutan jadwal Liga Prancis, Rabu (20/04/2022) malam di Eropa atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Namun PSG tidak menyertakan Lionel Messi dalam pertandingan yang bisa jadi penentuan gelar juara Ligue 1. Pelatih Mauricio Pochettino meninggalkan Leo Messi di Paris karena cedera.
Media Prancis mengabarkan, Messi mengalami cedera cukup serius pada otot achilles. Namun belum ada keterangan berapa lama superstar Argentina akan absen mempertajam PSG. Ketersediaan La Pulga di lapangan juga bisa bergantung pada hasil pertandingan dengan Angers.
Jika PSG menang di kandang Angers, gelar juara Ligue 1 Prancis mungkin akan segera jadi milik Les Parisiens. Selain syarat kemenangan, tim arahan Pochettino perlu melihat penampilan pesaing utama, Olympique Marseille. Jika Marseille imbang dengan Nantes pada pertandingan lain, maka tim ibukota Prancis akan jadi sang pemenang liga dengan koleksi 77 poin.
Dengan sisa delapan pertandingan, Paris Saint-Germain akan mengumpulkan total 77 poin jika mengalahkan tuan rumah Angers. Marseille justru hanya bisa meraup nilai 77 dari seluruh sisa pertandingan. Maka bila OM tergelincir di kandang saat menjamu Nantes dan PSG menang di Angers, Les Parisiens akan menggelar pesta juara.
Namun situasi miris akan menyelimuti Leo Messi bila PSG merayakan pesta di Angers saat sang playmaker Argentina tinggal di Paris. Sebab kalau timnya sudah jadi juara, pelatih Pochettino kemungkinan tidak akan memainkan Messi lagi sampai kompetisi selesai agar pemain berjuluk Si Kutu Atom dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisiknya sampai 100 persen sempurna.
Sepanjang musim 2021-2022, Lionel Messi tampil gemilang dengan peran berbeda dari masa-masa saat ia jadi bintang di Barcelona. Di PSG, Messi sudah sepenuhnya berlakon sebagai playmaker, pengatur permainan, penentu gerak serangan tim. Ia lebih sering menjadi pemberi asistensi gol. Bahkan sebuah media statistik di Eropa menilai, Leo Messi ialah passer atau pembuat passing terbaik di kompetisi lima liga top Eropa dan dunia.
Gasipo Opinions menilai Leo Messi berdiri sendiri di kelasnya sebagai pemberi bola terbaik tanpa ada pemain lain mendampingi. Sebutan the best passer yang melekati Leo mencakup umpan jarak jauh, terobosan, pre-assist hingga asistensi yang berbuah gol.
Menurut Gasipo, Messi meninggalkan jauh pemain seperti Thiago Alcantara, Toni Kroos and Marco Verratti di kelompok kedua. Si Kutu Atom pun berada jauh dari kelompok lain yang berisi Trent Alexander-Arnold, Joshua Kimmich dan Kevin De Bruyne. Bahkan Lionel Messi lebih baik daripada gabungan Mohamed Salah, Dimitri Payet dan rekannya di PSG, Kylian Mbappe.
Melengkapi passing-nya, La Pulga menyempurnakan dengan tendangan terarah yang merancang peluang gol bagi rekan-rekannya. Sampai pekan 32, Messi bersaing di posisi teratas sebagai penghasilk asistensi gol terbanyak di Liga Prancis. Secara total 18 asistensi telah lahir dari sepakan Messi dan sebagian besar, yakni 13 assist tercipta di Ligue 1.
Pemakai nomor 30 PSG juga tampil sebagai pencipta peluang terbanyak, penyentuh bola paling sering dan pengumpan paling akurat. Bahkan Messi seharusnya sudah membuat lebih dari 20 gol untuk Paris-Saint Germain di sepakbola Prancis dan Liga Champions.
Selain kepiawaian mengirim bola kepada rekannya dengan berbagai variasi, Messi tetap tajam dari usaha membuat gol. Selama berkiprah di Liga Prancis musim 2021-2022, sang megabintang Argentina menghasilkan tiga gol dari 21 pertandingan.
Namun Leo Messi bisa memproduksi lebih banyak gol andai keberuntungan memayungi usahanya menjebol gawang lawan. Statistis mencatat, top scorer abadi tim nasional Argentina sebenarnya punya peluang membuat lebih banyak gol di Ligue 1. Andai tidak terhalang oleh mistar dan tiang gawang atau karena perangkap offside, Messi bahkan sudah mencetak 16 gol.
Jika tercapai membuat 16 gol, Messi akan masuk kelompok 3 Besar di daftar top scorer atau pembuat gol terbanyak Ligue 1. Pria kelahiran 24 Juni 1987 akan bersaing dengan rekan seklub di PSG, Kylian Mbappe sebagai top scorer dengan 21 gol.
Messi pun seharusnya berpeluang jadi pemain asing paling produktif di Ligue 1 kalau berhasil mewujudkan seluruh golnya. Bahkan La Pulga juga bisa menyetor total 20 gol bagi Paris Saint-Germain selama musim 2021-2022 dari berbagai kompetisi.
Tapi jumlah 20 gol Messi menghilang karena dua faktor utama: 7 kali karena ia atau rekannya terjebak pada posisi offside. Faktor lain ialah karena bola hasil tendangan Messi mengenai tiang atau palang gawang tim lawan, yakni sebanyak 13 kali!
Alangkah miris kalau Lionel Messi tak bisa menambah jumlah gol, asistensi, passing dan penampilannya saat Paris Saint-Germain merayakan gelar juara Liga Prancis. (raw)
Load more