Walau lebih lama menetap di Barcelona daripada Argentina, Leo Messi sangat mencinta negaranya. Ia telah memperkuat tim nasional selama hampir 18 tahun dan merupakan top scorer dan top assister. Namun hampir selama membela negaranya, ia kerap mendapat kritik dari media.
"Kritik untuk pemain nasional sangat tidak adil. Kami memberikan segala hal saat di tim nasional tapi kami sering mendapat perlakuan tak enak. Rekan-rekan tidak pantas mendapat kritik tak adil karena mereka telah melakukan hal-hal penting," lanjut Messi tentang target menjuarai Piala Dunia 2022.
Media Argentina dan banyak pendukung sangat berharap, Messi cs dapat mengakhiri penantian panjang untuk mengangkat Piala Dunia. Setelah di negeri sendiri pada 1978 dan di Mexico 1986, Albiceleste belum jadi pemenang lagi walau sudah dua kali berhasil menembus sampai final, yakni 1990 dan 2014.
Dalam dua final, 1990 di Italia dan 2014 di Brasil, Argentina kalah oleh lawan yang sama, Jerman. Bagi Messi, Piala Dunia 2014 terasa lebih menyakitkan karena ia memimpin sebagai kapten bagi squad arahan pelatih Alejandro Sabella.
Bicara tentang tim nasional, Leo Messi mengaku sangat kehilangan sahabatnya yang selama ini menjadi rekan sekamarnya bila membela tim nasional, Sergio Kun Aguero. Lantaran sakit jantung, Kun Aguero terpaksa pensiun dini dari sepakbola padahal ia dan Messi bertekad untuk jadi juara Piala Dunia bersama pada 2022.
Load more