LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Elie Aiboy dan Budi Sudarsono cetak gol di Piala Asia 2007.
Sumber :
  • afc

Sejarah Timnas di Piala Asia (4): 2007, Gempita Kemenangan sebagai Tuan Rumah

Indonesia kembali ke Piala Asia, kali kelima sepanjang sejarah. Timnas terakhir muncul saat jadi tuan rumah pada 2007 dengan penampilan penuh gegap-gempita.

Minggu, 19 Juni 2022 - 08:28 WIB

Jakarta – Indonesia kembali ke Piala Asia, kali kelima sepanjang sejarah. Timnas terakhir muncul saat jadi tuan rumah pada 2007 dengan penampilan penuh gegap-gempita.

Tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia kategori senior memiliki pengalaman berpartisipasi di Piala Asia. Sejak debut pada 1996 di Uni Emirat Arab, timnas bahkan kemudian terus lolos dalam tiga episode berikutnya secara beruntun, yakni pada 2000 di Lebanon, 2004 di China, dan 2007 di Asia Tenggara.

Untuk hadir pada tiga pementasan pertama, timnas harus berjuang melalui pertandingan-pertandingan pada kualifikasi. Saat melakukan debut di kejuaraan tertinggi Asia pada 1996, Indonesia datang di Uni Emirat Arab sebagai juara Grup A setelah mengatasi India dan tuan rumah kualifikasi, yakni Malaysia.

Pasukan Garuda menjejakkan kaki di Lebanon pada 2000 juga setelah bertarung pada kualifikasi. Timnas berstatus juara Grup 7. Dengan sistem kompetisi penuh pada fase saringan menuju kejuaraan bergengsi, Tim Merah-Putih mengambil banyak poin dari Kamboja sebelum menyingkirkan rival utama, Hong Kong.

Indonesia menjadi peserta kedua yang lolos dari putaran kualifikasi Piala Asia 2000 sesudah Iraq tampil sebagai juara Grup 1. Dua negara lain lebih dulu memastikan hadir, yakni Lebanon karena memiliki hak istimewa selaku tuan rumah dan Arab Saudi berkat prestasi sebagai juara bertahan dari kejuaraan 1996. 

Baca Juga :

Timnas mencatat hat-trick keikutsertaan di Piala Asia setelah lolos lagi dalam tiga perhelatan secara beruntun. Sesudah edisi debut pada 1996 dengan atraksi gol-gol spektakuler Widodo Cahyono Putro dan Ronny Wabia, kemudian meraih 1 poin lagi pada 2000, Tim Merah-Putih datang lagi pada 2004 di China.

Perilaku timnas yang ‘rajin’ hadir di kejuaraan tertinggi tingkat benua selama tiga kejuaraan beruntun membuahkan apresiasi. Bersama tiga negara Asia Tenggara lain, yakni Malaysia, Thailand, dan Vietnam, Indonesia kemudian mendapat ‘hadiah’ untuk lolos langsung ke edisi berikutnya, yakni Piala Asia 2007.

Penunjukan empat anggota Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) sebagai tuan rumah bersama Piala Asia 2007 menciptakan sejarah baru. Untuk kali pertama sejak penyelenggaraan perdana pada 1956, kejuaraan tidak berjalan pada hanya satu tempat, tapi bertempat sekaligus di empat negara berbeda.

Sebelum empat sekawan di ASEAN, belum pernah ada lebih dari dua negara menjadi tuan rumah suatu kejuaraan internasional, selain dua negara, seperti Belanda dan Belgia pada Piala Eropa 2000 atau Jepang dan Korea Selatan pada Piala Dunia 2002. Maka Piala Asia 2007 menjadi penanda sejarah baru.  

(Sesudah Piala Asia 2007 di empat negara Asia Tenggara, kejuaraan sepakbola internasional yang melibatkan lebih dari dua negara tuan rumah hanya baru terjadi lagi pada EURO 2020 ketika 11 negara yang terentang dari batas wilayah Asia sampai Eropa bertugas bersamaan pada 11 Juni-11 Juli 2021.)

Piala Asia 2007 pun menandai pergeseran jadwal kejuaraan tingkat Benua Kuning. Dari semula berjalan pada tahun genap, penyelenggaraan kompetisi bergengsi di kontinen terbesar dunia berubah ke tahun ganjil. Maka Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) mempercepat pelaksanaannya, dari empat ke tiga tahun.

Sejak menjadi peserta pada 1996, kemudian 2000, lantas 2004, Indonesia hadir lagi pada 2007. Kali ini timnas berhak lolos langsung ke putaran final Piala Asia, tidak lagi harus melalui perjuangan pada fase kualifikasi, karena bertindak sebagai satu dari empat tuan rumah bersama di kawasan Asia Tenggara.

Dengan sistem setengah kompetisi pada fase grup, tiap negara tuan rumah Piala Asia 2007 menjalankan tugas sebagai penjamu bagi tiga negara lain. Thailand membuka kejuaraan di Grup A dengan melawan Iraq pada 07 Juli 2007, kemudian Oman, dan Australia yang hadir sebagai anggota baru konfederasi AFF.

Vietnam menjalankan fungsi tuan rumah kedua pada 08 Juli 2007 dengan melawan Uni Emirat Arab di Grup B. Dua negara lain yang tanding di kota Hanoi ialah Qatar dan Jepang. Tak seperti Thailand yang gagal lolos di Grup A, Pasukan Vietcong maju ke perempat-final sebagai runner-up di bawah Jepang.

Malaysia mendapat giliran untuk menjadi kandang bagi tiga negara lain di Grup C pada 09 Juli 2007. Tapi tamu-tamu justru bersikap tega terhadap Harimau Malaya. China menghajar tuan rumah dengan skor besar, 5-1, lalu Uzbekistan bertindak lebih keras dengan angka 5-0, sebelum Iran menutup cerita, 2-0.

Bagaimana Indonesia? 10 Juli 2007, Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, menggelegak sewaktu lebih dari 60.000 penonton menyorakkan teriakan semangat saat menyaksikan timnas memulai Grup D dengan rencana membalas kekalahan atas Bahrain dari pertandingan sebelumnya di China 2004.

Rencana berjalan. Budi Sudarsono membuat stadion seperti meledak saat ia membuka gol timnas ke gawang Bahrain pada menit 14. Penyerang berjuluk Si Ular Piton menghasilkan gol keduanya di Piala Asia sesudah juga tampil sebagai pembobol pertama saat menang 2-0 atas Qatar pada 2004 di China.

 

Timnas Pimpin Grup D

Pertandingan pertama Grup D Piala Asia 2007 berlangsung seru karena Bahrain berpikir masih akan bisa mengulang kenangan kemenangan atas Indonesia pada 2004 di China. Gelandang Sayed Mahmood Jalal membuat gol balasan pada menit 27, menyamakan kedudukan sehingga babak pertama berakhir 1-1.

Babak kedua, timnas menguatkan tekad. Pasukan Ivan Kolev tidak mau lagi memberi kesempatan pada Bahrain untuk menghidupkan angan-angan. Setelah lewat satu jam pertandingan, stadion meledak lagi. Bambang Pamungkas menyambar bola mental untuk menjadi gol kemenangan bagi Indonesia, 2-1.

Berhasil membalas dendam Piala Asia 2004, kemenangan pada laga pertama pun mengangkat Anak-anak Ibu Pertiwi sebagai pemimpin sementara Grup D dengan 3 poin. Korea Selatan dan Arab Saudi berbagai nilai sama, 1 angka, dari hasil imbang 1-1. Bahrain tergolek pada urutan terbawah akibat kalah.

Penuh semangat dan percaya diri, Indonesia menjalani pertandingan kedua. Arab Saudi menantang Tim Merah-Putih dengan lebih dulu mencetak gol melalui striker Yasser Al-Qahtani pada menit 12. Namun dalam sekejap, berselang hanya lima menit, timnas membalas dengan gol indah Elie Aiboy. Skor 1-1.

Andai tetap imbang, seluruh pendukung dan awak timnas sudah membayangkan lolos ke perempatfinal. Tapi satu kelengahan pada menit-menit akhir meninggalkan rasa getir. Arab Saudi mencuri gol penting lagi. Penyerang Saad Al-Harthi mengubah keadaan, merebut puncak grup dengan kemenangan tipis, 2-1.

 

Sedikit Lagi Tembus Perempatfinal

Para pendukung tetap berharap timnas bisa memperbaiki diri pada pertandingan terakhir Grup D. Squad Garuda butuh hanya minimal satu hasil imbang lagi pada fase grup saat bertemu lawan lama, Korea Selatan, untuk membuat sejarah baru, kali pertama berhasil mencapai tahap perempatfinal Piala Asia.

Cobaan datang saat Korea Selatan menggencarkan serangan. Kim Jung-woo menyelesaikan serbuan tim Taegeuk Warriors dengan keunggulan 1-0 pada menit 34. Seluruh rakyat Indonesia masih berharap, sisa waktu yang banyak memberi kesempatan timnas untuk minimal bisa membalas dan menyamakan skor.

Tapi impian tak terwujud. Tak ada gol lain. Korea Selatan merasa cukup dengan kemenangan 1-0 untuk mendampingi Arab Saudi lolos dari Grup D. Timnas gagal mewujudkan ambisi untuk menorah sejarah, maju ke perempatfinal Piala Asia, mumpung kejuaraan sedang berlangsung di tanah sendiri pada 2007.

Korea Selatan maju ke perempatfinal dan pamit pergi ke Kuala Lumpur, Malaysia. Selepas menumpas Iran 2-0, tim dari Semenanjung Korea meluncur ke semifinal. Tapi perjalanan Taegeuk Warriors akhirnya terhenti pula di negeri Semenanjung Malaya akibat kalah dalam adu sepak penalti, 4-3, dengan Iraq.

Justru Iraq lolos ke Jakarta, dan bertemu tetangga di Timur Tengah, Arab Saudi. Sejak jadi juara Grup A, Saudi menikmati Senayan dengan kemenangan 2-1 atas Uzbekistan pada perempatfinal, lalu pergi ke Hanoi, Vietnam, untuk menyingkirkan Jepang, 3-2, pada pertandingan semifinal dan maju ke final.

Setelah timnas kalah oleh Arab Saudi pada pertandingan penyisihan Grup A, penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno lebih memihak Iraq untuk memenangi final Piala Asia 2007 dengan skor 1-0. Sejarah selesai. Indonesia menyelesaikan tugas sebagai satu dari empat tuan rumah bersama kejuaraan Asia. (raw)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Gandeng Pasangan Baru, Ganda Putra Muhammad Shohibul Fikri Usung Target Realistis di Musim 2025

Gandeng Pasangan Baru, Ganda Putra Muhammad Shohibul Fikri Usung Target Realistis di Musim 2025

Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri mengusung target realistis bersama pasangan barunya yakni Daniel Marthin di ranking BWF pada tahun 2025 mendatang
Petakan Daerah Rawan, Kemenkopolkam-KPU Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Lancar

Petakan Daerah Rawan, Kemenkopolkam-KPU Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Lancar

Kemenkopolkam menggelar rapat koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memetakan daerah rawan untuk memastikan Pilkada 2024 berjalan aman dan lancar.
Supriyani Divonis Bebas Hakim, Sang Guru Honorer Siap Melawan Laporkan Balik Keluarga Aipda Wibowo Hasyim

Supriyani Divonis Bebas Hakim, Sang Guru Honorer Siap Melawan Laporkan Balik Keluarga Aipda Wibowo Hasyim

Tim kuasa hukum guru honorer SDN 4 Baito Kabupaten Konawe Selatan Supriyani tengah mengatur strategi untuk lapor balik keluarga Aipda Wibowo Hasyim. Ini katanya
Ungkap Kasus Beking Judi Online oleh Pegawai Kemenkomdigi, Polisi Dapati Barang Bukti Uang Senilai Ratusan Miliar Rupiah

Ungkap Kasus Beking Judi Online oleh Pegawai Kemenkomdigi, Polisi Dapati Barang Bukti Uang Senilai Ratusan Miliar Rupiah

Polda Metro Jaya mengungkap sederet barang bukti hasil penelusuran kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Ada Kabar Buruk Menghantui Indonesia, Seluruh Pemda Diminta Wajib Lakukan Ini

Ada Kabar Buruk Menghantui Indonesia, Seluruh Pemda Diminta Wajib Lakukan Ini

BNPB mengimbau bahwa seluruh pemerintah daerah (pemda) tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, di Indonesia wajib melakukan ini saat memasuki akhir tahun 2024.
Atlet Voli Tercantik di Dunia Sabina Altynbekova Bakal Berkunjung ke Sleman di Yogya Volley Cup, Catat Tanggalnya!

Atlet Voli Tercantik di Dunia Sabina Altynbekova Bakal Berkunjung ke Sleman di Yogya Volley Cup, Catat Tanggalnya!

Atlet voli putri tercantik di dunia yakni Sabina Altynbekova bakal berkunjung ke Sleman bersama tim Yogya Falcons pada pertengahan Desember 2024 mendatang.
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) jelaskan waktu terbaik untuk shalat hajat, tahajud dan amalan lain di waktu sepertiga malam terakhir.
Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Kiper Liga Yunani ini layak diberi kesempatan oleh Shin Tae-yong untuk mengisi pos penjaga gawang Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang ditinggal Maarten Paes
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Selengkapnya
Viral