Namun Mbappe tidak menunjuk soal eksekusi penaltinya yang gagal sebagai alasan. Pemuda kelahiran 20 Desember 1998 mengatakan hal lain yang menyebabkan ia berpikir untuk mundur sesudah Piala Dunia 2022 jika ia mendapat perlakuan rasis lagi dari suporter seperti saat gagal pada EURO 2020.
Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) menceritakan kejadian sesudah EURO 2020. “Kylian marah, ia sampai mengatakan tidak mau lagi main untuk tim nasional Prancis," ucap Noel Le Graet kepada Le Journal de Dimanche. “Kylian seorang pemenang. Ia sangat frustrasi waktu itu, seperti kita semua juga."
Mbappe mengaku sudah mengatakan alasannya kepada Le Graet. Namun ia menegaskan bukan soal frustrasi karena tendangan gagalnya menjadi penyebab Prancis tersingkir pada putaran 16 Besar EURO.
"Saya jelaskan kepada Le Graet bahwa kritik berhubungan dengan rasisme dan bukan dengan penalti yang gagal. Tapi ia tidak berpikir ada persoalan rasisme," Mbappe membantah kesimpulan Presiden FFF.
Load more