Namun Mbappe tidak menunjuk soal eksekusi penaltinya yang gagal sebagai alasan. Pemuda kelahiran 20 Desember 1998 mengatakan hal lain yang menyebabkan ia berpikir untuk mundur sesudah Piala Dunia 2022 jika ia mendapat perlakuan rasis lagi dari suporter seperti saat gagal pada EURO 2020.
Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) menceritakan kejadian sesudah EURO 2020. “Kylian marah, ia sampai mengatakan tidak mau lagi main untuk tim nasional Prancis," ucap Noel Le Graet kepada Le Journal de Dimanche. “Kylian seorang pemenang. Ia sangat frustrasi waktu itu, seperti kita semua juga."
Mbappe mengaku sudah mengatakan alasannya kepada Le Graet. Namun ia menegaskan bukan soal frustrasi karena tendangan gagalnya menjadi penyebab Prancis tersingkir pada putaran 16 Besar EURO.
"Saya jelaskan kepada Le Graet bahwa kritik berhubungan dengan rasisme dan bukan dengan penalti yang gagal. Tapi ia tidak berpikir ada persoalan rasisme," Mbappe membantah kesimpulan Presiden FFF.
Rekan seklub Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain (PSG), Neymar Junior malah sudah menyatakan keinginannya untuk mundur dari tim nasional Brasil. Namun Neymar menunggu hingga Piala Dunia 2022 usai, bagaimana pun nanti hasilnya, apakah Ney berhasil mengantar negaranya jadi juara di Qatar.
Neymar Jr mengatakan ia sudah “tidak cukup kuat secara mental untuk terus main bagi tim nasional”. Dalam usia 30 tahun, Ney sebenarnya masih memiliki peluang untuk berjuang lagi bersama Brasil agar lolos pada Piala Dunia 2026 jika ia tetap stabil dengan permainannya dan bebas dari cedera serius.
Tergolong pemain senior dengan jumlah pertandingan yang sudah mencapai angka 119 penampilan, Neymar mengejar target pribadi. Sudah membuat 74 gol internasional, ia butuh tiga gol lagi atau satu hat-trick untuk menyamai senior, legenda Brasil yang berstatus top scorer tim nasional, yakni Pele.
Namun selain mengejar rekor 77 gol Pele dan mewarisi kostum 10 dengan seragam kuning Brasil, Neymar tidak berpikir waktunya cukup panjang di tim nasional. Mantan bintang Barcelona malah sudah merasa ada calon penggantinya di O Selecao, yakni penyerang muda asal Real Madrid, Rodrygo Goes.
“Ney mengatakan kepada saya, ‘Aku dalam proses meninggalkan tim nasional, baju nomor 10 akan jadi milik kamu’. Saya tak tau harus bicara apa. Aku hanya merasa malu, lalu tertawa, karena tak bisa menunjukan perasaan pribadi secara wajar,” Rodrygo bercerita kepada media Spanyol, Marca.
Beda dengan dua rekannya di PSG, Lionel Messi tidak memikirkan rencana seusai Piala Dunia 2022. Leo Messi hanya ingin fokus tampil baik sepanjang musim 2022-2023 bagi klubnya, dengan selingan pada tengah musim untuk beraksi bersama tim nasional Argentina dengan target jadi juara di Qatar 2022.
“Saya tidak tahu apa yang saya akan lakukan setelah Piala Dunia," kata Messi. "Saya sedang memikirkan apa yang akan terjadi. Setelah Qatar, saya harus menilai kembali banyak hal. Mari berharap semua berjalan sebaik mungkin. Tapi yang pasti ialah akan banyak hal berubah setelah Piala Dunia."
Lionel Messi sebenarnya sudah pernah mundur dari tim nasional Argentina setelah kalah lagi dari Chile pada final Copa America Centenario. Leo Messi merasa frustrasi karena ia merupakan penendang pertama dan sepakannya gagal saat adu penalti yang terjadi pada laga final 2016 di Amerika Serikat.
Kekalahan dari Chile bahkan merupakan peristiwa beruntun dalam kurun dua tahun. Sebelum edisi khusus Copa America Centenario yang merupakan peringatan 100 tahun kejuaraan bergengsi Amerika Selatan, Argentina dengan kepemimpinan Leo Messi pun kalah dari negeri tetangga pada Copa 2015.
Tapi setelah rakyat dan para pemimpin Argentina serentak kompak meminta sang kapten Messi untuk membatalkan keputusannya, ia kembali main untuk La Albiceleste. Si Nomor 10 kemudian membantu timnya lolos ke Piala Dunia 2022, dan merebut Copa America 2021 serta Finalissima 2022. (raw)
Load more