Namun kepastian tiga pemain keturunan untuk menjalani proses naturalisasi, hingga menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan layak masuk timnas U-20, tergantung pada penilaian dan kebutuhan pelatih Shin Tae-yong dalam membangun squadnya.
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, memastikan bahwa seluruh keputusan untuk menerima pemain berada di tangan Shin Tae-yong, termasuk melihat kemampuan pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia.
“Status pemain menjadi wewenang Shin Tae-yong. PSSI tidak bisa mengatur dan tidak ikut campur soal pemain, strategi dan posisi pemain. Shin yang berhak melihat siapa pemain yang bagus, menilai apakah pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia layak masuk timnas,” ujar Mochamad Iriawan.
Sampai hari keempat pemusatan latihan nasional (pelatnas), pelatih Shin Tae-yong melihat tiga remaja asal Belanda ialah para pekerja keras. Namun Shin belum bisa menilai secara keseluruhan, apakah mereka layak atau tidak untuk memperkuat timnas U-20.
“Sampai saat ini, saya melihat mereka sebagai pemain baik, pekerja keras. Tapi saya belum melihat kemampuan mereka saat bertanding, bisa saja berbeda. Saya baru akan menilai pemain saat sudah uji coba tanding,” ucap Shin Tae-yong.
Mengetahui bahwa tidak ada peluang untuk tampil di Piala AFF U-19 karena belum menjadi WNI, tiga pemain asal Belanda mengaku tetap senang karena telah mendapat kesempatan untuk berlatih bersama timnas U-20, apalagi bila kelak ia dapat berseragam Tim Merah-Putih dan mewakili Indonesia.
“Saya akan sangat senang bermain untuk negara asal kakek saya. Sebuah kebanggaan jika bisa lebih banyak berlatih dan bermain untuk timnas Indonesia,” ujar Jim Croque menyatakan harapannya untuk dapat melalui proses naturalisasi dan layak memperkuat Squad Garuda pada masa depan. (rar/raw)
Load more