Jadi Juara Asia Bersama
Sepanjang sejarah, Indonesia telah hadir sebanyak 17 kali dan bermain dalam 70 pertandingan. Timnas U-20 merebut 26 kemenangan, merasakan 13 hasil imbang, dan menderita 31 kekalahan. Rasio gol menerakan angka -7 dari kemampuan membuat 114 gol dan menerima 121 kali kebobolan.
Indonesia mengawali keikutsertaan di Piala Asia U-20 pada perhelatan kedua. Datang di Kuala Lumpur, Malaysia, Timnas mengejutkan masyarakat Benua Kuning dengan langsung menembus 4 Besar. Pasukan Merah-Putih mengisi peringkat keempat pada kejuaraan 1960.
Sesudah membuat debut dengan hasil positif di Malaysia, Indonesia hadir lagi pada tahun berikutnya di Thailand pada 1961. Pasukan Garuda Remaja bahkan mencapai puncak. Timnas menjadi juara Piala Asia U-20 setelah bermain imbang tanpa gol dengan Burma (nama lama negara Myanmar) pada laga final.
Skor tetap 0-0 sampai waktu habis, tak ada lanjutan pertandingan melalui babak adu penalti. Konfederasi Sepakbola Asia (Asian Football Confederation/AFC) menetapkan dua finalis berhak meraih gelar juara bersama. Indonesia dan Burma berbagi trofi juara Piala Asia U-20.
Prestasi anak-anak Pertiwi masih terjaga pada awal 1960-an. Setahun setelah menjadi juara, pasukan Indonesia menempati peringkat ketiga di Bangkok 1962. Dua capaian positif terjadi lagi sewaktu Timnas menyandang predikat runner-up pada 1967 juga di Thailand dan 1970 di Filipina.
Namun beberapa generasi berikutnya tak mampu mengulang prestasi angkatan sebelumnya. Saat jadi tuan rumah perhelatan terakhir pada 2018, Timnas U-20 mencapai perempatfinal.
Kini Indonesia menuju penyelenggaraan ke-41 Piala Asia U-20. Setelah 61 tahun sejak 1961, Timnas belum berhasil lagi menyandang gelar juara tim berusia di bawah usia 20 tahun. Adakah keberuntungan menyambut Hokky Caraka dan rekan pada keikutsertaan ke-18 di Uzbekistan? (raw)
Load more