Carlos Quieroz mempersilakan para pemain Iran melakukan kritik tentang Hak Asasi Manusia (HAM) selama tampil di Qatar. Namun sang pelatih mengingatkan agar tidak melakukan protes sembarangan yang akan melanggar aturan yang berlaku pada turnamen Piala Dunia 2022.
"Iran persis seperti negara Anda. Ini mengikuti semangat permainan dan hukum FIFA. Begitu cara Anda mengekspresikan diri dalam sepakbola. Setiap orang berhak untuk mengekspresikan dirinya," ujar Carlos Quieroz, pelatih asal Portugal.
"Kalian bertekuk lutut dalam permainan. Beberapa orang setuju, beberapa orang tidak setuju dengan itu, dan Iran persis sama," sambung mantan asisten pelatih Manchester United tentang isu yang mencuat di Iran sebelum FIFA World Cup 2022 di Qatar.
"Tidak masuk akal untuk berpikir bahwa tim nasional menderita masalah seperti itu, para pemain hanya memiliki satu hal dalam pikiran mereka, yaitu memperjuangkan impian mereka untuk berada di babak kedua," pungkas Carlos Queiroz yang juga pernah menangani tim nasional Portugal.
Mendekati Piala Dunia 2022, demonstrasi besar terjadi di Iran setelah seorang gadis berusia 22 tahun Mahsa Amini tewas ketika ditahan oleh 'Kepolisan Moral' Iran.
Menurut laporan agensi berita HRANA, ada 344 orang tewas dan 15.280 ditahan dalam dua bulan sejak gelombang protes berskala nasional pecah di Iran.
Pada Piala Dunia 2022, Iran masuk ke dalam Grup B dengan Amerika Serikat, Inggris dan Wales. Tim dari negeri asal Syiah berusaha untuk berbicara banyak pada kompetisi agar tidak hanya menjadi penggembira di Qatar 2022. (raw)
Load more