Jakarta - Tinggal menunggu hitungan hari lagi perhelatan akbar Piala Dunia 2022 akan tersaji. FIFA juga serius mempersiapkan perangkat pertandingan, seperti semua wasit yang ditunjuk berstatus kelas wahid.
Kendati belum bergulir, Piala Dunia 2022 Qatar sudah mencetak sejarah. Rekor yang tercipta adalah FIFA menunjuk wasit wanita untuk memimpin sebuah pertandingan.
Situasi demikian menjadi yang pertama kali dalam sejarah Piala Dunia. Tercatat akan ada tiga wasit wanita, antara lain Stephanie Frappart (Prancis), Salima Mukansanga (Rwanda), dan Yoshimi Yamashita (Jepang).
Ketiga wasit wanita yang ditunjuk FIFA untuk Piala Dunia 2022 berasal dari benua berbeda.
Tidak hanya wasit utama, FIFA juga menunjuk tiga asisten wasit untuk Piala Dunia 2022. Mereka adalah Neuza Back (Brasil), Karen Díaz Medina (Meksiko), dan Kathryn Nesbitt (Amerika Serikat).
FIFA memang menunjuk wasit wanita untuk memimpin Piala Dunia 2022. Namun, kualitas mereka tidak kalah mentereng dengan laki-laki.
Masing-masing wasit wanita yang ditunjuk FIFA memiliki pengalaman memimpin sebuah pertandingan sepak bola putra. Kiprah mereka dilakukan dalam berbagai kompetisi.
Oleh karenanya tidak heran FIFA percaya menunjuk sejumlah wanita untuk menjadi wasit pertandingan Piala Dunia 2022.
“Kami senang bisa menghitung untuk pertama kali dalam sejarah Piala Dunia dengan wasit Stéphanie Frappart (Prancis), Salima Mukansanga (Rwanda) dan Yoshimi Yamashita (Jepang), bersama asisten Neuza Back (Brasil), Karen Díaz Medina (Meksiko) dan Kathryn Nesbitt (Amerika Serikat)," kata Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, dikutip dari situs FIFA.
"Penunjukan ini merupakan puncak dari proses panjang yang dimulai sejak beberapa tahun lalu dengan penunjukan wasit wanita di turnamen junior dan senior FIFA," lanjutnya.
Habis Rp3,4 Triliun
Ilustrasi (dok. FIFA).
Qatar tercatat menghabiskan Rp3.404 triliun untuk menggelar Piala Dunia 2022. Negeri penghasil minyak itu rela merogoh kocek dalam-dalam kendati tidak ada jaminan untung dalam penyelenggaraan turnamen ini.
Gelontoran dana itu bermula dari kampanye pencalonan hingga penunjukan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 semasa kongres Piala Dunia 2010. Dalam periode itu Qatar telah menghabiskan dana Rp15,4 triliun.
Sebagian besar tersedot untuk pembangunan tujuh stadion baru, serta satu renovasi venue lama.
Pembangunan prasarana membuat Qatar membongkar kasnya. Mereka merogoh raturan triliun rupiah transportasi, akomodasi, telekomunikasi, infrastruktur keamanan.
Dana yang dikucurkan termasuk Rp557 triliun untuk membangun kereta bawah tanah, bandara baru, jalan raya, serta 100-an hotel.
Selama 12 tahun sejak penunjukan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar menderaskan biaya Rp3.404 triliun atau rata-rata per tahun sebesar Rp283 triliun.
Jika Produk Domestik Bruto (PDB) Qatar pada 2022 mencapai Rp2.732 triliun, pemerintah telah mencurahkan 10 persen PDB untuk Piala Dunia. (MG4/mir)
Load more