Belum ada lagi perjumpaan dua rival politik. Selang 22 tahun kemudian, Iran dan Amerika Serikat bersua lagi pada fase grup Piala Dunia 2022.
Perjumpaan terjadi dalam situasi rumit: dua negara harus saling bom untuk berebut kemenangan. Karena hanya kemenangan akan memastikan jalan Iran dan Amerika Serikat menuju ke 16 Besar.
"Saya membayangkan pertandingan ini diperebutkan dengan sengit karena fakta bahwa kedua tim ingin melaju ke babak berikutnya, bukan karena politik atau karena hubungan antar negara kami," kata pelatih AS Gregg Berhalter.
Berhalter justru menyatakan sepakbola seharusnya menyatukan umat manusia. "Anda dipersatukan oleh kecintaan yang sama kepada olahraga ini," sambung Berhalter.
Seperti koleganya, pelatih Iran pun tidak ingin membawa pertandingan ke ranah politik. Carlos Queiroz, yang berasal dari Portugal, berharap pasukannya fokus pada upaya maju ke perdelapanfinal.
Load more