Doha, Qatar – Maroko dan Spanyol memiliki hubungan panas. Dua negara bertikai sejumlah tanah di Afrika. Tapi di Piala Dunia 2022, Maroko mengandalkan pemain dari Spanyol.
Zaman kolonialisme meninggalkan luka bagi Maroko. Terpisah daratan antara Afrika dan Eropa, tapi Spanyol datang dari seberang lautan untuk merebut beberapa potong tanah di rumah tetangga dan menguasai hingga sekarang, saat dua negara terlibat persaingan di Piala Dunia 2020.
Sampai sekarang, Spanyol memiliki wilayah enklave (area yang berada di dalam negara lain) di tanah Maroko, yakni Ceuta, Melilla dan Peñón de Vélez de la Gomera, serta beberapa pulau kecil.
Maroko pun mengklaim dan menuntut Spanyol mengembalikan kawasan Ceuta, Melilla dan Peñón de Vélez de la Gomera yang bernama Sabtah, Malilyah, dan Hajar Badis dalam bahasa Arab.
Enklave Spanyol di tanah Maroko bagai duri bagi Negeri Maghribi. Persoalan politik pun bisa jadi faktor pemanas dalam pertempuran di lapangan sepakbola.
Duel Kedua di Piala Dunia
Spanyol dan Maroko sudah pernah sekali bertemu di Piala Dunia 2018. Namun tinggal sedikit sisa prajurit dari pertempuran pertama di Russia.
Untuk pertempuran kedua di Qatar, Maroko membawa lima orang dari tim yang pernah melawan Spanyol, yakni kiper Munir Mohamedi, bek Romain Sais dan Achraf Hakimi, penyerang Hakim Ziyech dan Youssef En-Nesyri.
Load more