Doha, Qatar – Lionel Messi membuat rekor saat memimpin Argentina maju ke final Piala Dunia 2022. Dalam rekornya, Leo Messi berkaitan dengan sosok lain yang berinisial sama.
Sorotan penggemar sepakbola tertuju pada dua sosok paling senior di tim Argentina dan Kroasia saat dua tim melakukan pertandingan pertama semifinal Piala Dunia 2022. Lionel Messi dan Luka Modric ialah kapten bagi masing-masing tim.
Sudah saling kenal sejak lama meski selalu berada di pihak yang berlawanan, Leo Messi dan Luka Modric pun berbagi lapangan sepakbola profesional kelas atas di tingkat klub dan tim nasional. Duel di Qatar 2022 pun bagi final bagi dua rival.
Berikut catatan unik dari pertandingan pertama semifinal Piala Dunia 2022 antara pasukan Lionel Scaloni dan Zlatko Dalic yang berlangsung pada Selasa malam waktu Qatar atau Rabu (14/12/2022) dini hari WIB.
Laga di Iconic Stadium Lusail menghasilkan cerita rekor yang terkait dengan tiga sosok yang memiliki inisial sama, LM, dan identik dengan nomor 10 dalam karier profesional.
Bagi Lionel Messi, Kroasia termasuk milestone pertama dalam gemilang prestasi internasionalnya. Leo menjalani pertandingan keenam untuk Argentina pada 01 Maret 2006 di Swiss.
Kroasia unggul lebih dulu dengan gol Ivan Klasnic pada menit 4. Tapi Messi mencuri perhatian. Ia cepat memberi asistensi untuk Carlos Tevez menyamakan skor pada menit 5.
Dan pada menit 6, pemain yang baru berusia 18 tahun membuat ceritanya sendiri. Masih memakai nomor 19, La Pulga mempersembahkan gol perdananya di level senior untuk Argentina pada pertandingan pemanasan menjelang Piala Dunia 2006.
Namun Kroasia kemudian berbalik unggul pada babak kedua dengan gol Dario Srna dan Dario Simic.
Dua negara bertemu lagi pada pertandingan persahabatan 2014. Leo Messi sudah memakai kostum 10 dan menjadi kapten Argentina. Dan sepakan penalti LM10 memastikan timnya berbalik menang 2-1 setelah tertinggal lebih dulu.
Bila Leo Messi membuat gol perdana untuk Argentina pada 01 Maret 2006 di Swiss, Luka Modric justru baru menjalani pertandingan debut bersama Kroasia dengan memakai kostum 14. Luka, yang baru berumur 21 tahun dan masih bermain untuk Dinamo Zagreb, beraksi sampai menit 84.
Luka Modric absen pada pertandingan persahabatan 2014. Tapi ia terlibat lagi sebagai kapten kala Kroasia mengejutkan Argentina dengan kemenangan telak 3-0 pada Piala Dunia 2018.
Kiprah di Rusia pula membuahkan banyak penghargaan. Luka Modric meraih penghargaan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2018 setelah mengantar Kroasia sampai final.
LM10 Kroasia juga merebut predikat Pemain Terbaik UEFA 2018, FIFA 2018 dan Ballon d’Or 2018.
Tapi setahun kemudian, LM10 Kroasia menyerahkan gelar-gelarnya kepada LM10 Argentina, bahkan secara langsung pada malam gala Ballon d’Or 2019.
Tiga tahun berselang, Modric juga melihat Messi melakukan pembalasan di Piala Dunia 2022. Dengan skor sama, 3-0, Argentina menang dan maju ke final.
Pertandingan dengan Argentina mungkin menjadi kiprah terakhir Luka Modric untuk Kroasia. Pemain kelahiran 09 September 1985 sudah mengisyaratkan pensiun. Dan Modric tak terlalu sakit hati karena telah menghadapi lawan yang hebat.
“Saya ucapkan selamat untuk Messi dan berharap ia sukses di final,” ujar Modric seusai pertandingan.
Saat mengalahkan LM10 Kroasia, LM10 Argentina sekaligus menyamai catatan legenda LM10 Jerman. Sewaktu melakukan pertandingan dengan Luka Modric, Lionel Messi resmi menjajari rekor Lothar Matthaeus yang sudah bermain 25 kali di Piala Dunia.
Sepanjang kiprahnya, Lothar Matthaeus juga identik dengan nomor 10. Perannya pun hampir sama dengan Luka Modric dan Lionel Messi, yakni sebagai playmaker.
Lothar Matthaeus tampil 25 kali dalam pertandingan dari perhelatan Piala Dunia 1982, 1986, 1990, 1994, dan 1998. Matthaeus pun menjadi orang kedua yang bermain dalam lima turnamen tertinggi FIFA, sesudah kiper Meksiko, Antonio Cabrajal (1950, 1954, 1958, 1962, 1966).
Dalam tiga Piala Dunia terakhirnya, Matthaeus menjabat kapten. Legenda LM10 Jerman membawa negaranya jadi runner-up saat kalah oleh Argentina-nya Diego Maradona pada 1986 dan membalas dendam pada 1990.
Sukses pada 1990 pun membuahkan Ballon d’Or bagi Lothar Matthaeus, yang terkenal sebagai bintang Bayern Muenchen dan Internazionale Milano.
Leo Messi pun sudah masuk dalam kelompok pemain dengan lima Piala Dunia. Lio menyusul Matthaeus, Cabrajal, juga Rafael Marquez (2002, 2006, 2010, 2014, 2018), bebarengan dengan Andrés Guardado dan Cristiano Ronaldo.
Setelah tampil di FIFA World Cup 2006, 2010, 2014, 2018, 2022, kini Lionel Messi berpeluang melewati rekor Lothar Matthaeus. Menembus final Qatar 2022, Leo Messi akan memainkan pertandingan ke-26, sebagai orang yang paling sering main di Piala Dunia.
Dan LM10 Argentina ingin mengikuti jejak LM10 Jerman. Setelah jadi runner-up pada 2014, pemilik rekor tujuh Ballon d’Or, kapten Lionel Messi hendak mencapai puncak tertinggi pada final Piala Dunia 2022 di Qatar. (raw)
Load more