Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, menyadari Argentina bakal banjir dukungan di final Piala Dunia 2022. Dia pun memberikan reaksi menohok.
Hampir seluruh suporter sepak bola dunia memberikan dukungan kepada Lionel Messi dan kawan-kawan. Terlebih animo suporter Argentina yang menyaksikan langsung laga juga besar.
Kendati demikian, Prancis menegaskan tak gentar dengan situasi tersebut. Les Blues juga bertekad mengukir sejarah, sebagai tim pertama yang kembali menjuarai Piala Dunia secara beruntun dalam 60 tahun terakhir.
"Saya paham betul Argentina akan memiliki banyak fan yang mendukung mereka," kata pelatih Didier Deschamps.
"Saya menunggu atmosfer pesta yang dibawa orang-orang Argentina yang sangat bersemangat dan akan mendukung tim mereka," tutur Deschamps.
"Mereka senang bernyanyi dan sangat ekspresif. Itu bagus, lagi pula ini adalah final Piala Dunia, tapi lawan kami tidak berada di tribun," kata Deschamps.
Prancis memiliki peluang untuk mempertahankan trofi Piala Dunia seperti yang dilakukan Brazil pada 1962. Les Blues dan Albiceleste sama-sama mengincar trofi ketiga mereka, yang mana kemenangan terakhir Argentina didapat pada 1986.
Kapten Prancis Hugo Lloris mengatakan timnya tidak akan terpaku kepada Messi, karena pelatih Argentina Lionel Scaloni telah membangun tim yang solid di sekeliling sang megabintang.
"Kami datang ke kompetisi ini untuk tampil sejauh mungkin. Banyak orang tidak yakin kepada kami tapi kami di sini kembali ke final lagi," kata Lloris, yang menyaksikan sejumlah pemain bintang Prancis absen di Qatar karena cedera.
"Kami tahu apa yang Messi wakili dalam sejarah olahraga kami tapi ini adalah pertandingan antara Prancis dan Argentina. Kami akan melakukan segalanya untuk memenangi pertarungan terakhir ini."
Prancis mengalahkan Argentina dengan skor 4-3 pada babak 16 besar ketika menuju gelar juara Piala Dunia 2018.
Akan tetapi, Messi adalah salah satu pemain kunci Argentina yang tampil pada laga di kota Kazan, Rusia hari itu. Ia akan tampil lagi pada pertandingan puncak pada Minggu nanti.
"Saya rasa mereka memiliki tujuh pemain yang ada di sana pada 2018 jadi ini bukan tim yang sama. Itu juga pada 16 besar, jadi tidak ada faedahnya membanding-bandingkan," kata Deschamps. (ant/mir)
Load more