tvOnenews.com – Siapa saja pesepakbola internasional yang sedang merayakan ulang tahun pada hari ini? Berikut alumni Piala Dunia yang memperingati hari lahir pada 19 Januari.
Tak banyak pemain beruntung yang bisa tiga kali hadir di Piala Dunia. Dari sedikit yang mujur, Matthias Ginter termasuk orang yang lebih dari sekadar memiliki nasib baik.
Pada 05 Maret 2014, Ginter mendapatkan penampilan pertamanya untuk tim nasional senior Jerman setelah masuk sebagai pemain pengganti Mesut Özil pada menit 90.
Meski bermain sebentar saat timnya sudah menang 1-0 atas Chile dalam pertandingan persahabatan di Olympiastadion di Berlin, Matthias Ginter membuat sejarah. Ia menjadi pemain ke-900 yang membela tim nasional Jerman.
Tiga bulan kemudian, pria kelahiran 19 Januari 1994 merupakan pemain termuda dalam squad 23 pemain Jerman untuk Piala Dunia 2014. Keberuntungan besarnya terjadi: Ginter menjadi juara FIFA World Cup meski tidak pernah main satu menit pun.
Kembali ke Brasil pada 2016, Ginter ikut mengantar tim Jerman U-23 ke final Olimpik Musim Panas 2016, sebelum kalah oleh tuan rumah hingga meraih medali perak.
Bersama dengan sesama pemenang Piala Dunia 2014, yakni Shkodran Mustafi dan Julian Draxler, Ginter pun memenangi Piala Konfederasi FIFA 2017.
Saat tiba lagi Piala Dunia, bek tengah Matthias Ginter terpilih dalam squad 23 pemain tim nasionalnya ke Russia. Ia tidak main lagi tapi menulis sejarah unik lagi: satu-satunya non-kiper dalam sejarah sepakbola Jerman yang berpartisipasi dalam dua Piala Dunia tanpa bermain satu menit pun.
Lebih satu tahun setelah Jerman gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia, bek sentral Ginter malah mencetak gol pertamanya pada 16 November 2019 dalam pertandingan melawan Belarusia.
Mantan pemain Borussia Dortmund dan Borussia Moenchengladbach kemudian masuk tim Jerman untuk UEFA Euro 2020.
Bek kawakan SC Freiburg pun melakukan hat-trick: masuk tim Jerman untuk Piala Dunia 2022. Kali ini, Matthias Ginter mendapat kesempatan main pada menit 90+3, menggantikan sesama bek, Niklas Süle.
01 Desember, Matthias Ginter akhirnya melakukan debut Piala Dunia saat timnya menang 4–2 atas Kosta Rika tapi Jerman gagal lolos dari fase grup.
Seperti Matthias Ginter, Ali Assadalla termasuk pemain beruntung yang dapat kesempatan tampil di Piala Dunia 2022. Sebagai warga Qatar, Assadalla menyaksikan langsung perhelatan kejuaraan terbesar garapan FIFA di negeri sendiri.
Bergabung di Grup A, tuan rumah Qatar tampil dalam pertandingan pembuka saat melawan Ekuador.
Tim Merah-Hati kemudian melawan Senegal. Dan Qatar melakukan pertandingan terakhir dengan melawan Belanda.
Laga dengan Belanda pula jadi debut Ali Assadalla di Piala Dunia. Namun gelandang kelahiran 19 Januari 1993 sudah tidak bisa menolong saat timnya sudah kalah 0-2 dan tersingkir dari pertunjukan terbesar di Timur-Tengah.
Lahir pada hari yang sama dengan Ali Assadalla, Joao Mario bernasib lebih baik pada Piala Dunia 2022. Gelandang asal Benfica sudah tampil sejak pertandingan pertama Portugal di Grup H.
Pemain kelahiran 19 Januari 1993 masuk pada menit 88. Tapi semenit kemudian, Ghana memperkecil ketinggalan menjadi 3-2 yang hampir merusak harapan Portugal untuk meraih kemenangan.
Setelah mencatat debut, Joao Mario malah tidak meraih kepercayaan pelatih Fernando Santos lagi. Sampai Portugal tersingkir pada perempat final oleh Maroko, ia tidak lagi menambah pengalamannya di Piala Dunia 2022. (raw)
Load more