Pioli mengatakan AC Milan ingin memenangi pertandingan namun pada akhirnya gagal mencapai harapan. "Kami tentu saja menghadapi lawan yang kuat. Saya tidak berpikir penampilan Inter layak untuk meraih skor 3-0, tapi mereka mencetak gol pada waktu yang tepat," kelit Pioli.
Kunci kemenangan Inter, Pioli menilai ialah kemampuan mencetak gol cepat pada pertandingan sehingga AC Milan sulit menemukan peluang untuk menyamakan kedudukan. Pelatih yang juga asli Italia menjelaskan, Inter bermain dengan kualitas yang lebih baik dan anak asuhnya kerap melakukan kesalahan yang berujung dengan kekalahan 0-3.
"Kami tidak kekurangan usaha, intensitas atau peluang, tapi itu bukan malam kami. Kami ingin mencapai final. Sekarang masih ada kesempatan besar bagi tim untuk membuktikan diri pada tugas lain dan memberikan segala kemampuan terbaik dalam perlombaan menjadi juara Serie A. Kami memiliki semua yang diperlukan untuk melangkah sejauh ini," terang Pioli berusaha tetap optimistis.
AC Milan sebenarnya memiliki peluang untuk unggul lebih dulu atas Inter pada pertandingan semifinal Coppa Italia. Rossoneri mencetak gol pada menit 69 melalui upaya Ismael Bennacer namun wasit menganulir karena rekannya, Pierre Kalul,u berada dalam posisi offside.
Pembatalan gol oleh wasit pun memancing tanggapan Stefano Pioli. Pelatih Milan menilai keputusan wasit menganulir gol Bennacer merupakan keputusan yang kurang tepat, apalagi tidak ada respons dari kiper Inter Samir Handanovic ketika proses gol terjadi.
"Katakan kepada saya, bagaimana seorang penjaga gawang tidak bereaksi setelah kebobolan padahal seorang pemain Milan telah mengganggu pandangannya," ungkap Pioli. “Sebaliknya, kiper tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya mengeluh tentang handsball yang bahkan tidak ada," sambung Pioli masih kesal sesudah kekalahan dalam The Milan Derby.
Pertandingan antarklub kota Milano di Piala Italia berlangsung antiklimaks. Setelah berakhir 0-0 pada pertemuan pertama, Internazionale Milano mendominasi permaina hingga dapat menang telak 3-0 atas AC Milan pada perjumpaan kedua. Gol-gol Inter berasal dari Lautaro Martinez dengan brace atau sepasang gol, dan satu lain dari Ruben Gosens.
Load more