Barcelona, Spanyol – Mantan pemain dan pelatih Barcelona, Ronald Koeman, ikut berkomentar tentang kondisi bekas klubnya yang kembali mengalami masa-masa sulit justru saat kompetisi sudah hampir selesai. Koeman menilai, ada sesuatu yang salah di Barca, namun bukan soal kesalahan pelatih.
Musim 2021/2022, Barcelona melakukan pergantian pelatih di tengah jalan. Manajemen memecat Ronald Koeman pada Oktober 2021, setelah tim Blaugrana mendapat sejumlah hasil buruk, hanya setahun setelah merekrut Koeman yang meninggalkan jabatan pelatih tim nasional Belanda pada 2020.
Sebelum pergi, Koeman sebenarnya telah menghasilkan gelar juara Copa del Rey 2020-2021. Namun manajemen di bawah presiden Joan Laporta kemudian memutuskan untuk menghentikan pekerjaan mantan pelatih Vitesse, Ajax, Benfica, PSV, Valencia, AZ, Feyenoord, Southampton, dan Everton.
Setelah memecat bek legendaris Barca, manajemen kemudian menarik legenda lain, gelandang Xavi Hernandez yang sukses berkarier sebagai pelatih di Qatar. Asa tumbuh ketika Xavi membawa Barcelona tak terkalahkan dalam 15 laga beruntun di La Liga Spanyol pada lanjutan musim 2021-2022.
Namun dalam waktu singkat, Barca langsung terpuruk, dengan tiga kekalahan kandang beruntun dari Eintracht Frankfurt di Liga Europa, dan oleh Cadiz serta Rayo Vallecano di Liga Spanyol. Hasil buruk membuat Barca tersingkir di Liga Europa dan hampir pasti tak bisa menyusul Real Madrid di La Liga.
Melihat kondisi Barca, Koeman pun memberikan penilaian. Menurut pria Belanda, kondisi Blaugrana tak stabil pada musim 2021-2022 bukan semata karena faktor pelatih. "Kondisi Barcelona, di dalam tim dan di dalam klub, masih sama seperti saat saya masih di sana," cetus Koeman kepada Mundo Deportivo.
"Itu artinya pergantian pelatih tak selalu berarti bisa membawa perubahan. Situasi klub saat ini membuat saya sedih. Tapi mulai 01 Januari, saya akan menjadi pelatih Belanda," sambung Koeman, yang kembali menukangi tim nasional Belanda, menggantikan Louis Van Gaal yang tengah sakit.
Load more