Jakarta, tvOnenews.com - Sebelum meraih sukses bersama Arsenal, Martin Odegaard dikenal sebagai wonderkid Real Madrid. Dia pun bercerita pengalaman pahitnya bersama Los Blancos, yang kala itu masih dihuni banyak pemain bintang seperti Karim Benzema hingga Cristiano Ronaldo.
Martin Odegaard berlabuh ke Real Madrid pada usia 16 tahun. Dia dikelilingi banyak sorotan dengan segudang harapan, sebab digambarkan sebagai talenta menjanjikan.
Akan tetapi, masa remaja Odegaard tidak berjalan manis bersama Real Madrid. Gelandang serang asal Norwegia itu sulit beradaptasi dan bersaing merebut tempat utama.
Bahkan, banyak kabar yang menyebut Odegaard tidak diperlakukan baik di Real Madrid. Situasi demikian lah yang menjadi faktor utama sang pemain hijrah dari Santiago Bernabeu.
Odegaard pun membagikan kisah perjalanan kariernya di Real Madrid ke The Players Tribune, yang dikutip oleh Marca pada Kamis (9/2/2023) waktu setempat.
"Real Madrid mengirim pesawat untuk menjemput kami dari Norwegia di pagi hari. Pagi-pagi sekali. Jadi, saya bangun. Akan tetapi, saya masih setengah tidur," ujar Odegaard, ketika bercerita mengenai awal petualangannya bersama Real Madrid.
"Rambut saya berantakan. Saya tidak punya waktu untuk mandi. Saya hanya memakai pakaian yang bisa saya ambil dengan cepat, memasukkan sesuatu yang lebih pintar ke dalam tas dan kami terbang," tambahnya.
"Kira-kira begitu saya sampai hotel di Madrid, saya bersiap-siap dan membersihkan diri. Kemudian tiba-tiba, saya duduk di sebelah legenda Real Madrid, Emilio Butragueno, yang mengenakan pakaian yang sangat bagus, tentu saja, dan saya diperkenalkan ke dunia," tutur Odegaard.
Martin Odegaard pun diikat kontrak jangka panjang oleh Real Madrid. Meski masih berusia belia, dia sudah berlatih bersama para bintang Los Blancos.
Sebut saja seperti Benzema, Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, hingga kapten Real Madrid kala itu, Sergio Ramos.
"Saya berlatih bersama Isco, Ronaldo, Ramos, Bale, dan Benzema. Mereka semua sangat baik, dan orang-orang yang berbicara bahasa Inggris sangat memperhatikan saya pada awalnya," ujar Martin Odegaard.
Odegaard pun menjalani hari-harinya bersama skuad Real Madrid Castilla. Namun, situasi yang terjadi tidak sesuai harapan.
Performa Odegaard banyak menuai kritik. Dia pun mengakui performa minornya, tetapi situasi itu terjadi karena tidak mendapat banyak kesempatan untuk berkembang.
"Dengan Castilla, saya tidak tampil reguler. Jadi saya tidak menumbuhkan koneksi dengan skuad. Jika masuk tim utama, saya hanyalah seorang anak kecil yang datang untuk berlatih. Saya tidak ambil bagian dalam pertandingan. Saya merasa seperti orang asing. Saya terjebak di tengah situasi sulit," ujar Odegaard.
"Saya sedikit keluar dari gaya bermain yang saya anut. Saya agak terlalu pendiam untuk sementara waktu. Saya lebih khawatir untuk tidak membuat kesalahan daripada benar-benar memainkan permainan saya," lanjutnya.
"Media-media memberikan tekanan kepada saya karena tidak memenuhi harapan. Saya menjadi sasaran empuk. Jika Anda benar-benar mengenal saya, Anda tahu saya banyak tersenyum, tetapi saya pikir dari luar kadang-kadang wajah saya terlihat lebih pemarah daripada sosok saya yang sebenarnya. Itu memudahkan mereka untuk menulis tentang bagaimana saya berjuang untuk beradaptasi," tuturnya.
Meski berlabel wonderkid dan berbekal teknik olah bola mumpuni, Martin Odegaard benar-benar sulit untuk berkembang bersama Real Madrid. Dia tidak banyak mendapat kesempatan, sehingga sulit mengeluarkan potensinya.
"Mungkin jika saya orang Spanyol, mereka akan memberi saya sedikit lebih banyak waktu untuk tumbuh. Sejujurnya, saya tidak tahu. Tidak ada jalan tengah dalam sepak bola modern. Pilihannya hanya Anda sebagai rekrutan terbaik yang pernah ada, atau Anda hanyalah sampah," ujar Odegaard.
Martin Odegaard resmi menjadi pemain Arsenal pada 20 Agustus 2021. Dia hijrah dari Real Madrid dengan nilai transfer 40 juta euro.
Sepanjang musim ini, Odegaard tampil gemilang. Total delapan gol plus enam assist mampu ditorehkannya dalam 19 laga di Liga Inggris.
Load more