Ribut pun mengkritik pihak-pihak yang menyebut bahwa batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bukan masalah yang besar.
"Mereka yang tidak berkecimpung di sepak bola akan mudah bilang sepak bola Indonesia tidak kiamat dan lain sebagainya. Tetapi saat mereka merasakan langsung bagaimana perjuangan yang panjang dan berat untuk masuk skuad Timnas U-20 akan beda," tutur Ribut.
Ayah pemain Timnas Indonesia U-20 Hokky Caraka, Ribut Budi. Foto: VIVA/Cahyo Edi
"Perjuangan bergabung di Timnas U-20 itu sangat panjang, melelahkan dan berat. Mulai dari SSB, membagi waktu sekolah dengan latihan, keluar biaya dan mengorbankan tenaga," imbuh Ribut.
Hokky Caraka, kata Ribut, mempunyai mimpi untuk bisa berlaga di Piala Dunia. Hal tersebut dilakukan agar bisa dilirik klub-klub Eropa.
"Kejadian ini (gagalnya Indonesia bermain di Piala Dunia U-20), mimpi anak saya harus kita bangun lagi. Mau tidak mau anak saya dan anak-anak (pemain Timnas U-20) lainnya harus segera bangkit dan membangun cita-cita mereka kembali," urai Ribut. (viva/fan)
Load more