"Jadi jangan terlalu jauh dulu bicaranya tentang Piala Dunia lah, saya lebih setuju kita tidak usah ada dulu jadi tuan rumah acara-acara besar," tambahnya.
Akmal Marhali tidak ingin penyelenggaraan turnamen sepak bola dicampur adukkan kembali dengan politik. Indonesia harus sepakat dulu mengenai konstitusi bangsa agar sepak bola terhindar dari intervensi politik.
"Kita harus sepakat dulu tentang konstitusi bangsa kita, jangan sampai buat acara besar bermasalah lagi atau dijadikan alat politik lagi. Nanti bermasalah sama FIFA, itu kan kemarin bermasalah karna ada intervensi politik," imbuhnya.
Ia melihat situasi politik akan semakin memanas jelang tahun politik pada Pilpres 2024. Sedangkan Piala Dunia U-17 rencananya akan berlangsung pada 10 November-2 Desember 2023 mendatang.
"Nanti jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan Peru bermasalah lagi apalagi November sudah jelang Pilpres, nanti ditunggangi kepentingan politik, masalah lagi, kartu kuning jadi kartu merah," tandasnya.
Saat ini, Indonesia terkena sanksi FIFA dengan dibekukannya dana FIFA Forward bagi PSSI. Hukuman tersebut masih terbilang menguntungkan bagi Indonesia daripada terkena larangan FIFA untuk berpartisipasi di ajang-ajang sepak bola internasional.
(hsn/hfp)
Load more