Bandung, tvOnenews.com - Pemberian nama bintang sepak bola dunia menjadi trend di Indonesia sejak tahun 2000-an.
Nama-nama seperti Luis Figo, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo banyak ditemui di desa maupun kota-kota besar di Indonesia.
Hal ini turut diikuti oleh Budi Nugraha yang merupakan ayah dari pemain Timnas Indonesia U-22, Beckham Putra Nugraha.
Budi juga merupakan ayah dari kakak kandung Beckham yang sempat membela Timnas Indonesia, Gian Zola.
Pemberian nama pemain bintang dunia bukan sembarang karena terselip doa dan harapan sang ayah agar kedua buah hatinya berprestasi seperti pesepak bola kelas dunia, David Beckham dan Gianfranco Zola.
“Jadi saya sangat senang ke David Beckham terus klub favorit saya Manchester United, jadi cukup menginspirasi buat anaknya yang ketiga untuk mengasih nama Beckham Putra Nugraha, saya hilangi david-nya,” ujar Budi Nugraha saat ditemui di kediamannya Gedebage, Kota Bandung, Kamis ( 18/05/23).
Dia mengaku nama itu Itu diambil dari David Beckham mantan pemain Manchester United.
Saat itu Manchester United menghadapi Wimbledon pada pekan perdana Liga Inggris musim 1996-1997.
Saat itu, United dalam posisi sudah unggul 2-0 lewat gol Eric Cantona (25') dan Dennis Irwin (57').
Kemudian, pada menit ke-87, Beckham membobol gawang Neil Sullivan dari garis tengah lapangan atau jarak 54 meter.
Tim berjuluk Setan Merah itu pun menang dengan skor telak 3-0.
“Gol setengah lapangan inilah,yang menginspirasi saya memberikan nama anak bungsunya,” kata Budi.
Menurutnya perjalanan karir Beckham menuju timnas tidaklah berjalan mulus.
Foto Muda Beckham Putra Nugraha. Foto: tvOnenews.com - Endra Kusumah.
Di mana sebelum menjadi pemain profesional, dia harus menghadapi perjuangan yang cukup perih baik dari dirinya yang bekerja serabutan.
"Saya pada waktu itu, lagi usaha rongsokan sampai habis mobil buntung dua, colt bak dua, Zenia satu dan rumah sampai disita,” keluhnya.
Dari situlah, Ia tidak punya penghasilan lagi,sampai-sampai uang bayaran sekolah sepak bola (SSB) Beckham di UNI (Uitspanning na Inspanning) terus tertunggak.
“Sepatu Beckham waktu itu sudah jebol, akhirnya ada peran dari Yoko, rekannya membelikan sepatu karena kasian lah orang-orang lain sepatunya bagus,” ujarnya.
Ditambahkan Budi, sempat ada pengalaman menarik, saat mengikuti turnamen di Ciwidey, Kabuapten Bandung.
Disebabkan tak memiliki uang, dengan modal motor jelek milik orang tuanya, dirinya dan keluarganya berboncengan hingga empat orang.
Ketika itu, Budi mengemudikan motor, sementara dua anaknya, Beckham dan Zola duduk di tengah bersama ibunya.
“Orang lain pakai mobil karena bayar, saya tidak punya uang, saya sampai naik motor ke Ciwidey. Dan pulangnya karena perjalan cukup jauh sampai mengantuk hingga nyaris kecelakaan,” keluhnya.
Terkait arahan Beckham bermain bola, Budi justru mengaku awalnya tidak terpikir.
“Jadi dia tidak menjadi pemain bola, setelah itu pulabtidak mengarahkan Beckham untuk bermain bola seperti air mengalir saja,” terangnya.
Hanya saja, Ia mendapat kabar dari tetangganya bahwa Beckham mainnya bagus.
Waktu itu, Ia melihat anaknya memang bermain bagus. Maka dari itu, ia menyaksikan anaknya bertanding di turnamen SSB UNI Final U-13.
Kebetulan juga, ada pemain berbakat lainnya yang kini sama-sama membela Persib Bandung, Febri haridyadi.
Setelah menyaksikan pertandingan tersebut, Zola dan Beckham masuk ke SSB UNI Bandung.
Dia menilai, kedua anaknya tersebut memiliki bakat sebagai pesepak bola karena sejak kecil memiliki tendangan dan umpan yang bagus.
“Jadi terlihat bakatnya di usia 8 tahun, dia mulai dilirik oleh pelatih Saefulloh, 8 tahun sudah ikut 10 tahun,” pungkasnya. (eka/fan).
Load more