tvOnenews.com - Timnas Indonesia yang diarsiteki Indra Sjafri berhasil membawa pulang medali emas SEA Games 2023 di Kamboja. Tentunya, kesuksesan garuda muda ini tak lepas dari jasa dua pelatih bertangan dingin yakni Indra Sjafri dan Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia U-22 turun ke ajang SEA Games di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri. Memenuhi ekspektasi publik atas penantian panjang untuk meraih medali emas kembali, sejak SEA Games 1991.
Marselino Ferdinan dan kawan-kawan sukses membungkam Thailand di National Olympic Stadium, Selasa (16/5/2023) malam.
Ramadhan Sananta, Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rahman, dan Beckham Putra merupakan deretan pemain yang menyumbangkan gol Indonesia sepanjang laga.
Hingga membuat indonesia menjadi juara umum cabor sepak bola SEA Games 2023 usai mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 dalam laga final di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Timnas Indonesia saat penyerahan medali emas SEA Games 2023 di Kamboja. (source: PSSI)
Keberhasilan Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games tersebut langsung mendapat sambutan hangat saat tiba di Indonesia. Hingga dilakukan arak-arakan dari Kantor Kemenpora menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pelatih Indra Sjafri pun menuai banyak sorotan usai mengantarkan Indonesia meraih juara. Banyak pihak yang yang penasaran soal perbedaan gaya melatih Shin Tae-yong dan Indra Sjafri.
Namun jika menilik prestasi, Indra Sjafri lebih mentereng daripada Shin Tae-yong dalam mempersembahkan gelar juara kepada Timnas Indonesia.
Tetapi tak bisa dipungkiri ada peran besar Shin Tae-yong juga dalam perjalanan prestasi Timnas Indonesia, seperti lolos Piala Asia setelah 16 tahun absen.
Selain itu Shin Tae-yong juga sukses memastikan Indonesia lolos ke Piala Asia U-20 2023, runner up AFF 2020, serta menggondol perunggu SEA Games 2021.
Coach Justin beberkan peran Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Coach Justin yang dikenal sebagai pengamat sepak bola ikut berbicara soal kemenangan Timnas yang berhasil meraih medali emas di ajang SEA Games 2023 Kamboja.
Timnas Indonesia membantai Thailand dengan skor 5-2 dengan perpanjangan waktu, dengan berbagai drama pertengkaran dan kartu merah.
Coach Justin mengaku banyak dikritik oleh beberapa orang karena dianggap tidak mengapresiasi kemenangan Timnas.
"Salah, gua appreciate apa yang mereka lakukan. Tim pelatih bekerja keras, pemain bekerja keras dan mereka layak menjadi juara, sesimpel itu," tuturnya yang dilansir dari kanal Youtube JEBREEETmedia TV.
"Cuman untuk gue, level kita itu bukan ASEAN, level kita itu Asia. Terus orang juga lupa bahwa 9 pemain dari SEA Games ini sudah pernah mencicipi pemain di Timnas senior, artinya mereka sudah dapat jam terbang," ujarnya.
Pemilik nama lengkap Justinus Lhaksana mencontohkan salah satu pemain yang memiliki jam terbang dari timnas level senior adalah Marselino Ferdinan.
"Itu berkat siapa? ya berkat Shin Tae-yong, satunya-satunya pelatih yang berani meng-cut dua generasi, memberikan kesempatan kepada pemain muda dan pemain muda ini lolos ke Piala Asia lewat kualifikasi, bukan lewat tuan rumah," ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan pelatih timnas futsal ini mengungkapkan bahwa harapannya timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia melalui pintu Piala Asia.
"Yang gua tunggu-tunggu tuh di bulan Januari Piala Asia, karena pintu menuju piala dunia adalah lewat asia, kalau kita lolos grup itu sejarah buat gue, kalau kita bisa lebih jauh lagi itu lebih penting dari 10 piala AFF dan SEA Games," ujarnya.
Potret Shin Tae-yong bersama Pratama Arhan dan Bagas Kaffi.
Coach Justin yang pernah lama tinggal di Belanda ini mengungkapkan bahwa timnas nigeria junior U-17 pernah juara.
"Emang ada yang masih inget? gak ada. Dan ini cuma level ASEAN, yang kita tunggu-tunggu itu di bulan Januari, sejauh mana sekuat apa mental kita ketemu Jepang, ketemu Iraq, ketemu Vietnam. Apakah kita bisa lolos? bisa banget," pungkasnya.
Pengamat sepak bola yang kerap diidentikkan dengan pernyataannya yang kontroversial tersebut menuturkan kekaguman atas peran dan jasa Shin Tae-yong dalam tubuh Indonesia.
"Gua masih amaze yang dilakukan Shin Tae-yong, gua bukan orang kemarin sore di sepak bola, gua ngalamin dari perubahan berapa zaman," ujarnya.
"Tapi gua belum pernah melihat satu pelatih pun yang berani meng-cut potong generasi dan dia perform, dia deliver, hasilnya pun ada," tegasnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more