tvOnenews.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar dua laga bagi timnas Indonesia di ajang FIFA Matchday.
Pertandingan akan mempertemukan timnas Indonesia melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 14 Juni 2023 dan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 19 Juni 2023.
PSSI pun memberikan kuota 60 ribu tiket untuk dijual secara daring mulai Senin (5/6/2023) mendatang. Dari tiket yang dijual dibagi menjadi beberapa kategori.
Sebut saja VIP Barat dan Timur dengan harga Rp4,25 juta, Kategori 1 dengan harga Rp2,5 juta, Kategori 2 dengan harga Rp1,2 juta dan Kategori 3 dengan harga 600 ribu.
Hitung-hitungan kasar, PSSI memiliki sisa 17 ribu tiket yang digunakan untuk sponsor dan undangan. Mengingat data Kementerian PUPR, kapasitas di Stadion Utama GBK terbagi atas kursi penonton umum yakni 73.479 kursi, VIP 1.725 kursi, dan VVIP 221 kursi.
Selain itu ada 595 kursi yang ada di tribun media dan 132 kursi prioritas difabel.
Jika dijual sebanyak 60 ribu tiket, maka pembagian masing-masing kategori tiket akan didominasi oleh Kategori 3 yang berada di tribun atas stadion.
Hitung-hitungan kasar, tentu pendapatan dari tiket jika terjual habis akan mencapai Rp73 miliar. Harga ini bisa lebih sedikit atau lebih besar jika ada pendapatan lain seperti sponsor dan lainnya.
Sebenarnya, PSSI tidak membuka rincian baik pengeluaran maupun pendapatan laga kontra juara dunia ini. Namun PSSI tentu harus membayar biaya lain mulai dari sewa stadion, keamanan, hingga uang saku volunteer.
PSSI pun telah mengkonfirmasi bahwa pendapatan dari pertandingan akan dibagi hasil dengan Argentina.
Dalam konferensi pers pengumuman penjualan tiket timnas Indonesia kontra Argentina di Stadion Utama GBK, Jakarta pada Senin (29/5/2023) lalu, Ketua Umum PSSI mengakui PSSI menargetkan pendapatan Rp250 miliar selama menggelar laga uji coba internasional.
Dok. PSSI
"PSSI mulai membiasakan diri untuk komersialisasi, ini pertama kali PSSI umumkan target Rp260 miliar (dari FIFA Matchday setiap tahun)," kata Erick.
Angka tersebut digunakan untuk ongkos membawa tim yang dimulai dari membawa Palestina dan Argentina ke Indonesia. Selain itu, ada biaya khusus yang digunakan untuk membayar kebutuhan tim dan lainnya.
"Ada ongkos untuk bawa tim, biaya latiihan, bayar pelatih dan hal-hal lain yang berhubungan dengan timnas," kata Erick.
Erick berjanji akan membuka data keuangan PSSI setelah audit yang dilakukan oleh Ernst & Young.
"Percayalah semua akan terbuka pada waktunya, kita tunjuk auditor itu untuk nanti data-data bisa dilihat dari mulai pendapatan, biaya, dan lainnya," kata Erick Thohir.
(hfp)
Load more