tvOnenews.com - Wasit legendaris dunia, Pierluigi Collina diundang Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk datang ke Indonesia.
Dia akan memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman kepada wasit-wasit Indonesia agar bisa memimpin pertandingan dengan lebih baik.
"Saya meminta FIFA mengirimkan Pierluigi Collina ke Indonesia. Tujuannya untuk bertemu wasit di Indonesia biar bisa banyak belajar darinya,” ucap Erick.
Lantas, seperti apa profil Pierluigi Collina?
Collina merupakan wasit asal Italia yang dikenal galak dan tegas dalam memimpin sebuah pertandingan.
Bahkan, tatapan Collina kerap kali membuat para pemain menjadi ciut ketika akan melakukan protes.
Pria kelahiran Bologna, 13 Februari 1960 ini aktif sebagai wasit profesional pada medio 80 hingga 2000-an.
Dia memulai karier sebagai wasit pada usia 17 tahun ketika cita-citanya sebagai pemain sepak bola tidak menemukan titik terang.
Kursus wasit pun dilewati Collina hingga akhirnya kesempatan untuk memimpin pertandingan Liga Italia pada tahun 1988.
Mengawali memimpin pertandingan dari Serie C1 dan Serie C2, Colina akhirnya dipromosikan ke Serie A dan Serie B.
Setelah diakui sebagai salah satu wasit terbaik di dunia, Collina menjalani debut turnamen internasionalnya pada event Olimpiade 1996.
Kariernya semakin menanjak ketika namanya ambil bagian dalam ajang Piala Dunia 1998 di Prancis.
Final Liga Champions 1999 antara Manchester United melawan Bayern Munchen menjadi salah satu pertandingan ikonik Collina.
Di pertandingan itu, Collina menyaksikan langsung salah satu comeback terbaik sepak bola sepanjang masa.
Dikutip dari laman Transfermarkt, Collina telah memimpin 471 pertandingan di seluruh kompetisi.
Dia juga 1499 kartu kuning, 52 kartu merah tidak langsung, dan 128 kartu merah langsung.
Collina memutuskan pensiun pada tahun 2005 setelah memimpin pertandingan kualifikasi Liga Champions antara Everton melawan Villarreal.
Namun keputusannya pensiun dianulir karena Collina berencana untuk memimpin Piala Dunia 2006.
Selama berkarier, Collina pun berhasil mengoleksi sejumlah gelar bergengsi sebagai seorang wasit.
Mulai dari Wasit Terbaik Dunia versi IFFHS pada 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, dan 2003.
Ia juga mendapat gelar kehormatan Doctor of Science (2004) dari Universitas Hull, Inggris, serta Hall of Fame Sepak Bola Italia (2011).
Kini, dia juga dinobatkan sebagai Ketua Komite Wasit FIFA. (fan)
Load more