tvOnenews.com - Timnas Indonesia U-17 mendapatkan kesempatan emas tampil di Piala Dunia U-17 untuk pertama kali dalam sejarah setelah FIFA menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah menggantikan Peru.
Mengingat di Piala Dunia U-17 kali ini Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara, tim Garuda Muda perlu mencari tambahan amunisi dari pemain berpengalaman berbeda level dengan AFF.
Tampil di ajang Piala Dunia U-17 tentu dibutuhkan mental kuat agar tim bisa tampil secara maksimal. Berikut adalah 7 pemain diaspora yang bisa dipanggil Timnas Indonesia:
Staffan merupakan pemain asli Indonesia dan sempat masuk seleksi Timnas U-16. Sayangnya ia gagal menembus skuad akhir Timnas Indonesia.
Kini Staffan bergabung dengan akademi Sant Cugat di Spanyol.
Dia sudah tampil sebanyak 17 kali dan membantu timnya merebut gelar juara di kompetisi lokal.
Staffan bisa memperkuat skuad Garuda Muda apalagi ia memiliki tinggi badan 170 cm yang bermanfaat untuk duel-duel dengan pemain Eropa.
Mahesa Ekayanto merupakan seorang ‘wonderkid’ keturunan yang memiliki paspor ganda yaitu Belanda dan Indonesia.
Mahesa kini merumput bersama FC Dordrecht, Belanda. Pemain kelahiran 2007 itu juga memiliki postur menjulang tinggi 182 cm.
Mahesa bisa diandalkan untuk memperkuat kedalaman skuad Timnas Indonesia U-17.
Berikutnya dari posisi bek, ada pemain bernama Madrid Augusta. Ia merupakan pemain asli Indonesia yang telah menyelesaikan musim pertamanya di tim Youth AFC 34 di Belanda.
Sebelumnya Madrid Augusta juga pernah menimba ilmu di akademi The ICEF Football yang berbasis di Prancis.
Dengan tinggi 173 cm Madrid bisa menjadi opsi di lini pertahanan Timnas Garuda, layaknya Elkan Baggott di tim senior.
4. Welberlieskott de Halim Jardim
Nama Welber Jardim sempat disebut-sebut sebagai 'The Next Neymar' di Brasil. Pemain yang berposisi sebagai striker itu kini memperkuat Sao Paulo FC.
Welber Jardim rupanya lahir di Banjarmasin dari pasangan mantan pemain Persiba Banjarmasin Elisangelo de Jesus Jardim dan Lielyana wanita asli Banjarmasin.
Mengingat sang Ibu adalah seorang warga negara Indonesia maka pemain dengan nama lengkap Welberlieskott de Halim Jardim itu memiliki paspor ganda.
Dengan begitu, ia bisa membela Timnas Indonesia U-17 tanpa harus melakukan naturalisasi terlebih dahulu.
Prestasi Welber pun tak bisa dianggap remeh. Pada 2019 dia berhasil menorehkan treble winner ketika menjuarai Adidas Madewis Cup 2019 di Prancis, Dana Cup 2019 di Denmark, hingga Gothia Cup di Swedia.
Posisinya sebagai striker bisa diandalkan untuk menjadi tandem Arhan Kaka di lini depan.
Tentu itu akan membuka peluang lebih banyak bagi skuad Timnas Indonesia untuk menciptakan peluang gol. Dia pun dikabarkan bersedia membela Timnas Indonesia.
Irfan memiliki garis keturunan Indonesia dari kakeknya saat ini dirinya tercatat sebagai pemain Ado den Haag U-18.
Itu adalah klub yang sama dengan Rafael Struick yang sudah bergabung ke timnas senior.
Berposisi sebagai gelandang, menariknya Irfan Karijowidjojo sempat mendapatkan panggilan membela timnas Belanda U-16.
Dengan pengalamannya di level Eropa, Irfan bisa menjadi pilihan Timnas Indonesia di sektor lini tengah.
6. Julian Oerip
Julian Oerip merupakan ‘wonderkid’ yang saat ini menjadi bagian dari klub AZ Alkmaar U-17.
Lahir di Belanda pada 26 Oktober 2006, kakek Julian Oerip berasal dari Indonesia tepatnya Surabaya Jawa Timur.
Tumbuh dan besar bersama Alkmaar Julian Oerip memiliki posisi sebagai gelandang serang.
Ia memulai perjalanan sebagai pesepakbola profesional dengan menimba ilmu di salah satu akademi sepak bola di kota kelahirannya.
Dari sana dirinya diterima bergabung ke Akademi AZ Alkmaar di usianya yang kini baru menginjak 16 tahun.
Julian Oerip tercatat telah membela AZ Alkmaar usia 17 dan usia 18. Bahkan klub sudah memberikan kontrak profesional pada Agustus tahun lalu.
7. Gabriel Han Willhoft-King
Gabriel namanya mencuat sejak berkarir bersama dengan klub asal Inggris Tottenham Hotspur.
Gabriel diketahui memiliki Ibu yang merupakan asli seorang warga negara Indonesia berasal dari Yogyakarta.
Dengan begitu Gabriel tidak perlu menjalani naturalisasi jika dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 12 tahun 2006, keturunan yang berumur di bawah 21 tahun masih berstatus sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kewarganegaraan terbatas.
Sejauh ini pemain kelahiran 24 Januari 2006 itu sudah mengemas dua gol dari 13 laga bersama dengan Tottenham Hotspur U-18.
Sangat disayangkan jika Gabriel Han Willhoft-King datang ke Indonesia dengan status pemain dari timnas lain di Piala Dunia U-17 2023.
Load more