tvOnenews.com - Jauh sebelum Marselino Ferdinand sukses bermain di Liga 2 Belgia bersama KMSK Deinze, Timnas Indonesia pernah hampir mengirimkan pemain bintangnya ke Liga Belanda.
Sosok tersebut adalah legenda sepak bola Indonesia, Boaz Solossa yang berpeluang bermain di Eredivisie atau Liga 1 Belanda bersama VVV Venlo.
Kejadian tersebut terjadi pada musim 2010/2011 ketika Boaz berada di puncak permainannya bersama Persipura Jayapura.
Selain membawa Mutiara Hitam menjadi juara, Boaz juga sukses menjadi top skor kompetisi yang kala itu masih bernama Liga Super Indonesia (LSI).
Orang yang ingin membawa Boaz ke VVV Venlo kala itu adalah promotor sepak bola Indonesia-Belanda, Ruud JC Voll.
Dia membuat pengakuan kepada Radio Nederland ingin membawa Boaz berkiprah di Liga Belanda setelah melihat permainannya.
Bahkan, VVV disebut-sebut sudah mempelajari rekam jejak dan video penampilan Boaz selama berkarier di Timnas Indonesia dan Persipura.
Menurut Voll, Boaz merupakan seorang penyerang yang sangat menakutkan dalam hal mencetak gol.
"Boaz memiliki insting pembunuh dan berani menembus pertahanan lawan. Saya rasa VVV saat ini membutuhkan goal getter seperti Boaz," ujar Voll dikutip dari Radio Nederland.
Selain itu, salah satu momen yang menunjukkan bahwa Boaz adalah pemain spesial adalah saat Timnas Indonesia menghadapi Uruguay.
Dalam pertandingan yang berakhir 7-1 untuk kemenangan Uruguay itu, Boaz mencetak satu gol cukup cantik.
"Boaz Solossa yang membuat mata dunia terbuka, ketika menerobos sisi kiri pertahanan timnas Uruguay dan mengelabui kiper cc, 16 Oktober 2010," katanya.
Sayangnya, ketika itu Boaz lebih memilih untuk bertahan di Persipura karena alasan pribadi.
VVV Venlo sendiri bukan tim sembarangan di Liga Belanda. Meski kini berada di Liga 2 Belanda atau Eerste Divisie, namun telah banyak pemain besar lahir.
Salah satu pemain yang pernah membela VVV Venlo adalah legenda sepak bola Jepang, Keisuke Honda (Jepang) pada musim 2008-2009.
Sementara itu, Boaz merupakan salah satu pemain sepak bola yang pernah lahir di Tanah Air.
Memulai karier dalam ajang PON 2004 di Palembang, Boaz langsung menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di tahun yang sama.
Meski pernah mengalami dua kali patah kaki, tetapi Boaz tetap mampu menunjukkan kehebatannya bersama Persipura dan Timnas Indonesia.
Dia membawa Persipura juara empat kali Liga Indonesia, tiga kali top skor, dan tiga kali menjadi pemain terbaik kompetisi. (fan)
Load more