tvOnenews.com - Rumor pemain timnas Indonesia Pratama Arhan mencuat ketika dikaitkan dengan klub asal Korea Selatan, Suwon FC.
Berbagai tanggapan pun dilontarkan berbagai pihak untuk pemain Tokyo Verdy ini. Meski demikian, sorotan tajam justru diberikan pada Pratama Arhan dari jurnalis Inggris, Ben Griffis.
Melalui akun X/Twitter resminya, Griffis menyebut Pratama Arhan dijadikan alat untuk meningkatkan nama Suwon FC alias jadi strategi marketing klub K-League 1 tersebut.
"Bagaimana jika Arhan hanya sekedar alat marketing seumur hidupnya," tulis Griffis dilansir, Rabu (27/9/2023).
Griffis mengklaim besarnya potensi Pratama Arhan sebagai pemain bola. Sayangnya, suami dari Azizah Salsha ini belum mendapatkan menit bermain di klub Jepang tersebut.
"Suwon FC selangkah lebih maju dari Verdy. Saya tahu dia punya potensi tapi pada dasarnya dia mendapatkan menit bermain di klub sejak pindah ke Verdy yang 100 persen akan merugikan perkembangan pemain muda," kata Griffis.
Ketika seorang pengguna X/Twitter bertanya padanya soal apa salahnya Pratama Arhan menjadi strategi marketing klub, ternyata Griffis punya jawabannya sendiri.
"Mengontrak pemain untuk tidak memberinya peluang nyata tapi hanya menjadi alat marketing adalah hal yang buruk," jawab Griffis.
"Mendatangkan pemain untuk pengembangan dan prosek marketing tentu hal yang yang bagus," kata Griffis.
Dia mengaku tak punya masalah jika pemain sepak bola menjadi alat marketing. Namun harus ada timbal balik dari pemain tersebut, yakni peluang bermain.
"Bahkan jika mereka merekrut pemain yang jauh di bawah kualitas awal mereka dengan keinginan untuk mengembangkannya," kata Griff.
Griff mengklaim Tokyo Verdy tak peduli untuk mengembangkan bakat Pratama Arhan dengan memberinya menit bermain.
Alih-alih menurunkan Pratama Arhan, justru Tokyo Verdy mendapatkan promosi instan dengan meningkatkan jumlah followers mereka di media sosial.
Unggahan tersebut pun ramai dan membuat Griff terkejut. Dia pun memastikan tak bermaksud melihat Pratama Arhan sebelah mata.
"Saya pikir saya tahu lebih banyak daripada orang Amerika/Eropa, tapi passion orang Indonesia terhadap sepak bola dan pemainnya tak ada duanya," tegas Griff. (hfp)
Load more