tvOnenews.com - Timnas Indonesia U-24 gugur di babak 16 besar Asian Games 2022 China setelah ditumbangkan Uzbekistan dengan skor 0-2. Pelatih Indra Sjafri pun tak bisa mengelak dari kritikan.
Pengamat sepak bola Indonesia Justinus Lhaksana atau yang akrab Coach Justin membeberkan analisanya soal mengapa Indra Sjafri bisa gagal kali ini.
“Asian Games kali ini di bawah Indra Sjafri yang (sebelumnya) baru juara Sea Games. Tapi ternyata hasilnya tidak memuaskan,” kata Coach Justin dikutip dari kanal Youtube-nya, Senin (2/10/2023).
Coach Justin memuji pertandingan pertama kala menang lawan lawan Kirgistan 2-0. Namun setelah itu skuad asuhan Indra Sjafri tumbang atas Taiwan dan Korea Utara dengan skor 1-0.
Beruntung Tim U-24 Indonesia masih bisa lolos ke babak 16 besar setelah mengandalkan tiket peringkat tiga terbaik. Skuad garuda muda akhirnya bertemu Uzbekistan.
“Kita masih bisa nahan sampai ke ekstra time, (walau) akhirnya kalah 2-0,” ucap Coach Justin.
Berdasarkan cuplikan yang ia tonton dan ratusan komentar warganet, Coach Justin melihat skuad Asian Games kali ini terlalu banyak bermain long ball.
“(Ini) tidak meneruskan kerjaan yang dilakukan oleh Shin Tae-yong. Idealnya siapapun pelatihnya yang di bawah U-U (Kelompok usia) itu, bermain sesuai dengan strateginya Shin Tae-yong atau tidak jauh beda,” jelas Coach Justin.
Dengan strategi yang linier harapannya kedepannya para pemain kelompok usia itu akan lebih gampang beradaptasi dengan sistem yang telah dibangun Shin Tae-yong.
“Itu juga terjadi di Eropa, banyak sekali pemain young-nya, (misal) Young Orange kayak di Belanda, Jerman, yang U-21 dan U-23 itu bermain sistemnya nggak jauh beda seperti timnas (senior),” paparnya.
Namun Coach Justin yang juga mantan pelatih timnas futsal mengaku tidak mengetahui apakah ada perjanjian tertentu yang membebaskan Indra Sjafri menerapkan cara bermainnya sendiri.
“Tapi yang jelas gue rasa tidak fair kalau kita atau netizen terlalu keras mengkritik ke Indra Sjafri. Kalian juga harus tahu bahwa banyak pemain (di skuad itu) yang tidak memiliki jam terbang banyak di level internasional,” terangnya.
Indra Sjafri pun telah sekian lama absen sebagai pelatih karena perannya menjadi seorang direktur teknik PSSI. Memang dia berhasil di AFF namun jam terbangnya untuk di Asian Games masih kurang.
Apalagi materi pemain yang ia bawa masih minim pengalaman. Coach Justin setuju cara bermain long ball memang sudah seharusnya dilupakan.
“Tapi kita nggak selalu jarak dekat antar pemain juga tergantung lawannya siapa,” katanya.
“Gue juga melihat timnas dibawa Indra Sjafri juga waktu lawan Kirgistan juga main bagus gitu loh. Jadi nggak selalu main jelek, nggak selalu long ball,” imbuhnya.
Adapun pernyataan Indra Sjafri agar pemain tidak terlalu memikirkan taktik, menurut Coach Justin mungkin itu bagian dari motivasi agar pemain bermain leluasa.
“Dia percaya kepada pemainnya bahwa kalian harus bermain lebih smart lagi tapi gue nggak tahu apakah pemain itu nangkap dengan yang dimaksud oleh Indra Sjafri,” tegasnya. (amr)
Load more