tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, merupakan sosok yang tegas dan tak kenal ampun ketika ada pemain melakukan tindakan indisipliner.
Banyak pemain yang menjadi korban ketegasan Shin Tae-yong, sehingga tak pernah lagi dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan, Shin Tae-yong memang menegaskan pentingnya kedisiplinan para pemain jika mau bermain di timnya.
Dia juga tidak segan untuk mencoret pemain yang berani macam-macam meski memiliki skill dan bakat luar biasa.
Pemain yang 'mengkhianati' pelatih asal Korea Selatan itu adalah Serdy Ephy Fano Boky.
Pemain tersebut melakukan tindakan indisipliner sehingga namanya tidak pernah terdengar lagi menghiasi skuad Timnas Indonesia.
Bahkan Serdy harus dicoret dua kali oleh Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia karena alasan serupa.
Pencoretan pertama Serdy terjadi jelang keberangkatan Timnas Indonesia U-19 ke Kroasia pada akhir Agustus 2020.
Serdy Ephy Fano Boky. Foto: ANTARA.
Pemain berposisi penyerang itu membuat STY sangat marah karena terlambat datang ke latihan.
Bersama Ahmad Afhridrizal, dia terlambat datang ke latihan karena bangun kesiangan jelang keberangkatan ke Kroasia untuk pemusatan latihan.
"Dua pemain itu adalah Serdy (Serdy Ephy Fano) dan Rizal (Ahmad Afhridrizal). Mereka telat datang ke lapangan saat latihan," kata Ketua Umum PSSI saat itu, Mochamad Iriawan, seperti dilansir Antara.
Shin Tae-yong sebenarnya sempat memberikan kesempatan kepada Serdy ketika Timnas Indonesia U-19 menggelar TC di Jakarta setelah kejadian tersebut.
Serdy Ephy Fano Boky. Foto: Instagram - Serdy/VIVA.
Namun, kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik karena Serdy kembali tersandung masalah indisipliner.
Bukan hanya sendiri, Serdy dipulangkan oleh Shin Tae-yong bersama dengan Mochamad Yudha Febrian.
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-19, Nova Arianto mengatakan bahwa kedua pemain tersebut dipulangkan karena telat datang ke hotel.
“Mereka [Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha Febrian] terlambat latihan Senin pagi, tidak melakukan timbang badan pada pagi hari, dan baru kembali ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB," ujar Nova Arianto, dikutip dari Antara, Selasa (24/11/2020).
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Foto: tvOnenews.com - Julio.
Nova yang mewakili STY menegaskan bahwa para pemain ini tidak menganggap serius Timnas Indonesia.
"Timnas seperti dibuat main-main, padahal mereka dibiayai uang rakyat. Banyak pemain yang ingin bermain di timnas, tetapi yang sudah di timnas malah seenaknya sendiri," katanya.
Semenjak kasus itu, karier Serdy bisa dikatakan sangat menurun dan tak pernah lagi ke Skuad Garuda.
Bahkan, dia harus dipecat oleh klubnya, Bhayangkara FC sehingga memutuskan pindah ke Liga 2 bersama Semen Padang.
Pemain Kelahiran Jailolo, Maluku Utara, 29 Desember 2002 sempat bermain kembali ke Liga 1 pada musim 2021/2022.
Kemudian, dia berpindah-pindah tim dari PSIM Mataram, Sada Sumut FC, dan musim ini bermain untuk PSPS Riau di Liga 2.
Sayangnya, karier Serdy belum bisa secemerlang ketika masih bergabung dengan Timnas Indonesia beberapa tahun lalu.
Hal ini menjadi bukti bahwa kedisiplinan dalam sepak bola merupakan hal yang sangat penting. (fan)
Load more