tvOnenews.com - Pelatih timnas Indonesia U-17, Bima Sakti akhirnya berbicara soal lawan timnas Indonesia pada laga terakhir yakni Maroko, soal kualitas pemain-pemain dan persiapan tim.
Sebelumnya, perjuangan timnas Indonesia U-17 dalam debutnya di ajang Piala Dunia U-17 2023 terpaksa terhenti, hal ini setelah Meksiko menaklukkan Selandia Baru.
Selaku tuan rumah, Timnas Indonesia U-17 telah menjalani tiga pertandingan dengan dua kali hasil imbang saat melawan Ekuador dan Panama. Dan satu kali kalah.
Pemain timnas Indonesia U-17 di ajang Piala Dunia U-17 2023. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Arkhn Kaka cs harus menelan kekalahan pertama dari Maroko dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023).
Dalam klasemen mini peringkat tiga terbaik, timnas Indonesia sempat berada di posisi empat dengan dua poin dari dua hasil seri.
Saat itu, timnas Indonesia unggul dari Meksiko yang hanya memiliki satu poin. Namun saat itu Meksiko masih menyisakan laga melawan Selandia Baru.
Meksiko pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Mereka pun mencatatkan kemenangan telak 4-0 atas Selandia Baru.
Dengan hasil ini, Meksiko berhasil menjadi tim terakhir yang lolos ke babak 16 besar, dan membuat perjuangan timnas Indonesia U-17 terhenti debutnya di Piala Dunia U-17.
Sementara itu, dalam episode terbaru di kanal Youtube Bebas Podcast, Arya Sinulingga menghadirkan pelatih timnas Indonesia U-17 Bima Sakti.
Arya Sinulingga bertanya mengapa mengambil metode defensif pada taktik timnas Indonesia.
Mendengar hal itu, Bima Sakti mengatakan bahwa persiapan kita memang mepet.
"Walaupun ini bukan meng-kambing hitamkan itu, tapi melihat lawan-lawan kita, mereka memang secara kualitas individu, itu memang kita akui bagus," ujarnya dilansir Youtube Bebas Podcast Id, pada Minggu (26/11/2023).
"Mereka semua dibina lewat kompetisi, kemudian mereka sudah lama dipersiapkan, salah satu contoh kami kemarin ketemu tim Maroko, yang kita kalah 3-1," tuturnya.
Pelatih timnas Indonesia U-17, Bima Sakti. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Menurut Bima Sakti, dari segi kualitas jika melihat di grup A, Ekuador yang paling berat, kemudian Maroko, lalu Panama.
"Dan Maroko, kita ngobrol sama pelatihnya, dia 2 tahun pak persiapan, kemudian nggak sengaja satu lift kita dengan pemain-pemainnya semua (Maroko)," tuturnya.
"Saya tanya Nomor 18 yang agak gimbal rambutnya dan kencang banget tuh, saya tanya kamu main di PSG? terus dia bilang No, No. Dia tunjuk temannya, ini main di PSG," terangnya.
Sekedar informasi, nomor punggung 18 di timnas Maroko adalah Mohammed Hamony, yang kini bermain di klub Prancis bernama Le Havre U19.
"Kamu main di mana? saya main di Prancis, itu tuh Coach dari Juventus, saya kaget, terus gak lama, ngomong lagi dia dari Ajax Amsterdam" ucap Bima Sakti.
"Saya langsung bercandain pak, saya punya juga afrisal nomor 11, itu main di MU juga, Ah MU ya? Madura United tapi, saya bilang, ketawa mereka dia bilang Madura United," ucap Bima yang membuat Arya Sinulingga tertawa.
Selain itu, Bima Sakti mengatakan bahwa para pemain Maroko sangat disiplin, bukan hanya dari sisi persiapan saja yang matang yaitu 2 tahun.
"Para pemain nyampe di Surabaya kemarin, mungkin pemainnya kangen dengan makanan-makanan yang di luar sebagai atlet, mohon maaf beli makanan cepat saji, langsung dipulangkan dua orang," jelas Bima Sakti. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more