tvOnenews.com - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri membocorkan perbedaan mendasar yang terjadi di sepak bola Indonesia dengan Jepang. Sebagaimana diketahui Jepang baru memiliki kompetisi resmi pada 1992.
Artinya negeri matahari terbit itu baru menjalankan liga sepak bola secara profesional dalam 30 tahun terakhir. Jepang bahkan pernah belajar ke Indonesia di awal-awal pendirian liganya, belajar dari Galatama.
Salah seorang pemain Indonesia terkenal yang pernah direkrut Jepang adalah Ricky Yakobi. Klub Matsushita Electric FC atau yang kini bernama Gamba Osaka tertarik dengan penampilan Ricky kala membela Arseto Solo.
Jepang juga dikenal sebagai negara langganan Piala Dunia dan menempati peringkat 24 FIFA. Banyak dari pemainnya yang memiliki karier gemilang di Eropa.
Sementara Indonesia yang lebih dahulu memiliki kultur sepak bola jauh tertinggal di peringkat 152. Tidak banyak pula pesepakbola Indonesia yang bisa berkarier di Eropa.
Di ajang internasional, baru beberapa tahun terakhir sejak PSSI merekrut Shin Tae-yong, timnas garuda bisa berbicara banyak. Itu pun dengan bantuan pemain diaspora yang lahir dan besar di benua biru.
“Bisa dibayangkan, pelatih kita hanya 7.000 orang. Sementara Jepang punya 80.000,” kata Indra Sjafri dilansir dari tayangan Youtube R66 Media, Rabu (29/11/2023).
Padahal secara jumlah penduduk, luas wilayah, dan kecintaan pada sepak bola Jepang secara angka jauh lebih sedikit dari Indonesia.
“Dan sepak bola itu (olahraga) nomor satu di Jepang kan belum tentu. Itu yang mereka lakukan memperbanyak jumlah pelatih,” kata Indra Sjafri.
Pelatih yang memegang sertifikasi A Pro di Indonesia juga baru 21 orang. “Ini baru saya bikin lagi yang gelombang kedua 20 orang. Jepang sudah hampir 2000 orang,” ujar Indra.
Semakin banyak jumlah pelatih diharap mampu menangani tingginya minat anak-anak Indonesia menjadi pesepakbola.
(amr)
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.
Load more