"Saya bilang ke tim pelatih, karena kita gak ada persiapan, empat pertandingan grup ini adalah kita latihan dan mencari pemain terbaik untuk semifinal dan final," ujarnya.
"Dan saya bilang ke pelatih fisik, saya mau pick performance-nya, kamu bikin periodesasi 80 persen di Semifinal dan 100 persen di Final," terangnya.
Saat itu, Indra Sjafri mengira Indonesia bakal bertemu Thailand di Semifinal, bukan ketemu Vietnam.
Indra Sjafri beralasan untuk cukup menggunakan 80 persen, karena setiap bertemu Thailand pasti anak asuh yang dibawanya menang. Memiliki rekor yang baik setiap bersua Thailand.
"Akhirnya kan berubah, Vietnam yang di Semifinal, kita main 10 orang, dramatis banget, ada tambahan waktu 8 menit. Nah 8 menit itulah krusial, kita berdiskusi," ujarnya.
"Ada perdebatan saya dengan asisten pelatih, saya minta ganti Ananda Rehan saya minta tarik keluar, untuk merespon Philippe Troussier yang mengganti tiga pemainnya, karena nda salah dia," imbuhnya.
Pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas Sumatera Selatan ini mengatakan bahwa Vietnam memaksakan waktu itu memenangkan pertandingan di 2 kali 45 menit.
Memanfaatkan kesempatan dari hanya 10 pemain timnas Indonesia.
"dia mengganti tiga, saya respons dengan mengganti satu pemain, Ananda rehan keluar, disodorkan dua pemain oleh asisten, Beckham Putra dan Taufany," ungkapnya.
Load more