tvOnenews.com - Hanya di era kepelatihan Shin Tae-yong timnas Indonesia memiliki banyak tambahan kekuatan dari pemain naturalisasi.
Sejak tiba akhir 2019 lalu, tercatat sudah delapan pemain yang resmi mendapatkan paspor Indonesia untuk membela timnas Indonesia.
Marc Klok menjadi pemain naturalisasi pertama di era kepemimpinan Shin Tae-yong yang resmi menjadi WNI pada akhir 2020 lalu.
Meski tak melewati proses naturalisasi, Elkan Baggott pun memantapkan diri untuk memiliki KTP Indonesia pada akhir 2021 lalu.
Setelah itu, rentetan pemain naturalisasi pun berbondong-bondong datang untuk membela Skuad Garuda. Sebut saja Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan yang terbaru adalah Justin Hubner.
Angka pemain naturalisasi tersebut pun masih akan bertambah dengan proses naturalisasi Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On yang akan segera selesai. Ragnar Oratmangoen pun tengah mengantri proses naturalisasi.
Pandangan negatif pun diberikan publik dengan anggapan bahwa pemain naturalisasi hanya menghabiskan anggaran saja.
Namun mantan Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani meluruskan pandangan negatif publik tersebut. Dalam akun YouTube Hasani's Corner, Hasani Abdulgani mengungkapkan fakta soal anggaran pemain naturalisasi.
"Kebetulan saya yang mengurus naturalisasi ini, jadi saya tahu persis anggaran yang dikeluarkan," kata Hasani.
Hasani menjadi orang dibalik layar yang mengurus proses naturalisasi selama kepemimpinan Ketua Umum PSSI lama, Mochamad Iriawan.
Hasani menyebut proyek naturalisasi ini seakan menghabiskan dana banyak hingga berdampak pada pemborosan biaya.
Padahal faktanya, tidak ada anggaran yang dikeluarkan selama proses naturalisasi tersebut.
"Di era sekarang (kepemimpinan Erick Thohir) ada lima pemain yang sudah terdaftar ditambah Justin Hubner plus Nathan Tjoe A On dan Jay Idzes itu tidak ada anggaran yang dikeluarkan utnuk pemain," kata Hasani.
"Karena menurut pertauran yang ada, setiap pemain yang dipanggil untuk timnas itu tidak dibayar, karena itu adalah kewajiban seorang pemain," kata Hasani.
Hasani menyebut pemanggilan pemain timnas sudah diatur dalam kontrak klub dimana klub harus mempersilakan pemain ketika dipanggil untuk membela negara.
"Nah bagaimana hubungannya timnas dengan kontrak? Itu akan menjadi perhatian klub atau ada kenaikan bonus dari klubnya kalau pemain itu jadi pemain timnas," kata Hasani.
Hasani pun mengklaim sebagai saksi hidup, tidak ada anggaran untuk pengurusan pemain naturalisasi.
"Hanya anggaran administrasi dan lumrah terjadi dalam proses administrasi," kata Hasani. (hfp)
Load more