Direktur Teknik Deltras ini menyampaikan kepada anak-anak asuhnya tersebut.
"Saya tunggu kapan kamu main, saya sampaikan ke Bagas waktu itu, tapi belum juga, kesempatan main minim," terannya.
"Kalau ada pilihan ke luar negeri, ke luar negeri lah tapi ke luar negeri pilih klub yang betul-betul memberikan kesempatan dia untuk main, kalau tidak, lebih bagus di Indonesia main di Liga 2, atau Liga 1." jelasnya.
Pelatih yang pernah mempersembahkan trofi Piala AFF U-16 2018 ini mengatakan bahwa yang penting para pemain ini punya kesempatan, atau punya peluang untuk bisa tampil secara reguler di kompetisi.
"Ini jauh lebih penting buat anak-anak, buat pemain muda kita, kalau mereka keluar main di klub besar tapi punya tim kelompok umur," tuturnya.
"Kalau misalnya ada talent scouting yang memilih mereka, mereka bisa bermain untuk klub di Eropa, jangan masuk di klub hanya untuk nyeneng-nyenengin bangsa kita saja lah," sambungnya.
Kolase foto pemain naturalisasi Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong - Fakhri Husaini.
Di sisi lain Fakhri Husaini mengaku senang jika pemain kita ada yang bermain di luar negeri, tetapi faktanya mereka tidak pernah main di klub tersebut.
Load more