"Fisik kita kecil, kita nggak bisa diadu artinya kita harus main bola pendek, jarak terlalu jauh 7-10 meter, kita harus fokus ke passing-passing," paparnya.
Menurut Justin beberapa faktor di atas tersebut yang pelan-pelan dibangun oleh Shin Tae-yong.
"Setelah 3-4 tahun dia sudah kenal budaya Indonesia, dia sudah tahu karakter Indonesia, dia sudah tahu plus minusnya federasi seperti apa," ujarnya.
"Nah kenapa tidak dilanjutkan, karena kalau kita mendatangkan pelatih, sehebat pelatih apapun, mau levelnya pep Guardiola, Jürgen Klopp belum tentu bisa," ungkapnya.
Di mana kalau kita sudah membangun pondasi yang mungkin belum optimal, Justin berpendapat bahwa paling tidak kasih waktu lagi buat Shin Tae-yong untuk membangun sesuatu.
"Makanya untuk saya, kocak aja kalau ada yang bilang Shin Tae-yong out berdasarkan hasil, karena untuk saya hasil dan proses itu dua hal yang berbeda," pungkasnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more