tvOnenews.com - Sejak era Jhonny van Beukering hingga Justin Hubner, Timnas Indonesia masih rutin menjalankan program naturalisasi pemain keturunan di Eropa.
Tujuannya adalah untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia di kancah internasional serta meningkatkan daya saing dengan negara lain.
Tetapi, program naturalisasi Timnas Indonesia tak selalu berjalan mulus. Bahkan dari sejumlah pemain keturunan itu, ada juga yang kariernya tidak berjalan baik usai beralih kewarganegaraan.
Salah satunya ialah eks pemain Feyenoord Rotterdam yakni Jhonny van Beukering yang sempat dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia pada 2012.
Kariernya sempat moncer kala menjadi pemain bintang Eropa. Tercatat ia pernah membela sejumlah tim Eredivisie seperti Vitesse Arnhem, PEC Zwolle, De Graafschap, NEC Nijmegen, hingga Feyenoord Rotterdam.
Keadaannya saat ini justru berbanding terbalik dengan apa yang ia dapatkan ketika berada di puncak kariernya termasuk saat dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Jhonny van Beukering dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2012 setelah sebelumnya memiliki kewarganegaraan Belanda.
Di kompetisi itu, Jhonny van Beukering hanya tampil sebanyak dua pertandingan karena Timnas Indonesia tidak lolos penyisihan grup Piala AFF 2012.
Tonnie Cusell, Jhonny van Beukering, Raphael Maitimo, dan Irfan Bachdim merupakan pemain naturalisasi Timnas Indonesia di Piala AFF 2012
Setelah itu, kariernya justru semakin meredup ketika mencoba peruntungan di Pelita Bandung Raya dan akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Belanda pada 2014.
Di sana, Jhonny van Beukering tertangkap oleh otoritas setempat usai diduga menanam pohon ganja sebanyak 600 tanaman di rumahnya, meskipun ia membantah hal itu.
Dari situ, kehidupannya semakin sulit hingga ia harus menjalani sejumlah pekerjaan di luar sepak bola untuk menunjang hidup dirinya dan keluarga.
Jhonny van Beukering bahkan harus menjual rumah tempat tinggalnya untuk bertahan hidup usai memutuskan pensiun dari sepak bola pada usia 28 tahun.
Tercatat ia pernah menjadi pelatih klub amatir, konsultan kesehatan mental, pelatih senam lansia hingga berprofesi sebagai satpam di sebuah klub striptis di De Nacht, Tilburg, Belanda.
Bahkan untuk makan sehari-hari, van Beukering hanya mengandalkan pemberian dari bank makanan yang ada di sekitar gereja atau masjid dekat tempat tinggalnya.
“Saya pergi dari surga ke neraka. Orang-orang tidak tahu seberapa terpuruk saya. Saya telah kehilangan segalanya. Kami harus tinggal bersama keluarga dengan uang 50 euro per minggu," kata van Beukering dikutip dari Voetbalzone.
Meski demikian, Jhonny van Beukering saat ini mengaku senang dengan profesi yang dia jalani yakni sebagai satpam penjaga klub striptis di Belanda.
Ia juga menyarankan kepada pemain lainnya agar mempertimbangkan matang-matang apabila ingin memulai karier sepak bola di negara lain.
“Biarlah ini menjadi peringatan bagi pesepak bola lain yang punya rencana untuk memulai petualangan di negara yang istimewa. Pikirkan tentang uang Anda, ketahui apa yang Anda hadapi, jangan kaget," tutupnya. (han)
Load more