"Dia bilang,'saya nggak mau pemain Indonesia ini saya puji-puji, soalnya gampang besar kepala, cepat puas gitu, jadi gak pernah itu (muji) sama sekali, setiap hari itu pasti marah-marah terus dia," ungkapnya.
Lanjut, Dimas Drajad mengungkapkan soal kelebihan Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong selama ini, yang berbeda dengan pelatih lainnya.
"Fisiknya lebih bagus, kekar-kekar sekarang anak-anak, jadi nggak kurus kayak dulu, dan sekarang makan diperhatikan," tuturnya.
"Emang dulu diperhatikan, tapi sekarang gym-nya latihan tuh bisa tiga kali, misalnya siang kita core training, abis itu sore kita latihan di lapangan, malam itu bisa skipping anak-anak, bisa latihan core, banyak latihannya makanya jadi sekarang badannya, besar-besar badannya," terangnya.
Dimas Drajad menjadi top skorer Kualifikasi Piala Dunia. (tvOnenews/Julio Trisaputra)
Kemudian, ditanya soal perbedaan timnas di tangan Indra Sjafri ketika Dimas Drajad tergabung di dalam skuad timnas juara Piala Piala AFF U-19 2013.
"Dulu zaman kamu Indra Sjafri kan kalau pelatnas kamu sampai sebulan, nah sekarang kan di timnas senior, kamu tuh 3 hari kumpul, langsung main, ini ada pengaruh enggak yah penampilan dan kekompakan tim dan sebagainya?" tanya Akmal.
"Ya pasti ada pengaruhnya, tapi di timnas senior kan ada tim analisisnya jadi min 3 kita harus meeting dulu, kita latihannya seperti apa, musuhnya gimana, kita analisis gimana, kita harus bagaimana menyikapinya," jawab Dimas Drajad.
Load more